teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
secara langsung dari eksplan yang<br />
ditanam pada medium<br />
White <strong>dan</strong> Nobecourt, yang<br />
bekerja secara independen, untuk<br />
pertama kalinya melaporkan pada<br />
tahun 1939 mengenai keberhasilan<br />
mereka dalam menginduksi<br />
pembentukan tunas (shoot) pada<br />
tembakau (White) <strong>dan</strong> pembentukan<br />
akar pada kalus wortel (Nobeco<br />
Penelitian selanjutnya oleh Skoog<br />
<strong>dan</strong> Miller pada tahun 1957<br />
menunjukkan bahwa kombinasi yang<br />
tepat antara auxin <strong>dan</strong> sitokinin,<br />
menginduksi pembentukan akar <strong>dan</strong><br />
tunas tembakau dari kultur ka Pada<br />
tahun ber-ikutnya yaitu 1958, Reinert<br />
<strong>dan</strong> Steward berhasil melakukan<br />
embriogenesis somatik secara in vitro<br />
pada wortel. Eisomatik dapat<br />
terbentuk pada kalus, kultur sel<br />
maupun protoplas bahkan terbentuk<br />
secara langsung dari sel-sel struktur<br />
yang terorganisasi, misalnya batang<br />
atau embrio zigot. Sementara itu,<br />
tum-buhan lengkap yang terbentuk<br />
dari hasil kultur in vitro (disebut sebagai<br />
plantlet) yang pertama kali<br />
dilaporkan adalah Tropaeolum <strong>dan</strong><br />
Lupinus yang dilakukan oleh Emest<br />
Ball pada tahun 1946.<br />
Sekarang ini <strong>tanaman</strong> hasil<br />
kultur in vitro telah berhasil dilakukan<br />
pada banyak jenis <strong>tanaman</strong>, misalnya<br />
<strong>tanaman</strong> hias, <strong>tanaman</strong> pangan,<br />
sayuran, <strong>tanaman</strong> bumbu, <strong>tanaman</strong><br />
buah <strong>dan</strong> biji, <strong>tanaman</strong> obat <strong>dan</strong><br />
<strong>tanaman</strong> hutan<br />
Secara umum terdapat empat<br />
sumber yang digunakan dalam<br />
perbanyakan mikro<br />
(micropropagation) untuk<br />
menghasilkan plantlet, yaitu (1)<br />
meristem, (2) apex, (3) nodus (node),<br />
<strong>dan</strong> (4) bermacam-macam eksplan.<br />
Meristem, apex <strong>dan</strong> nodus dapat<br />
dikulturkan menjadi tunas. Tunas<br />
yang dihasilkan selanjutnya dapat<br />
digunakan sebagai sumber untuk<br />
menghasilkan banyak tunas baru<br />
dengan menggunakan percabangan<br />
axilari. Tunas-tunas tersebut<br />
kemudian dapat dikembangkan le-bih<br />
lanjut sehingga terbentuk perakaran<br />
<strong>dan</strong> akhirnya menjadi plantlet. Di sisi<br />
lain, bermacam-macam eksplan<br />
dapat juga dikembangkan sehingga<br />
terbentuk tunas adventif, atau embrio<br />
somatik secara langsung. Eksplan<br />
juga dapat ditumbuhkan sebagai<br />
kalus yang selanjutnya diinduksi<br />
sehingga terbentuk tunas adventif.<br />
Selain itu, kalus juga dapat digunakan<br />
sebagal sumber sel untuk membuat<br />
kultur suspensi sel yang selanjutnya<br />
dapat dikembangkan untuk<br />
menghasilkan embrio somatik secara<br />
tidak langsung. Eksplan mau-pun<br />
kalus yang membentuk tunas adventif<br />
selanjutnya dapat dlinduksi sehingga<br />
membentuk akar <strong>dan</strong> akhirnya<br />
menjadi plantlet. Embrio somatik,<br />
baik yang dihasilkan secara langsung<br />
maupun tidak langsung dapat di<br />
induksi sehingga ber-kecambah <strong>dan</strong><br />
akhirnya juga menjadi plantlet.<br />
Proses-proses ini secara umum dapat<br />
dikelompokkan menjadi empat<br />
macam, yaitu:<br />
Embriogenesis somatik yang<br />
mengarah ke pembentukan struktur<br />
bipolar yang mengandung axis<br />
tunas <strong>dan</strong> akar dengan sistem<br />
vaskular tertutup. Embriogenesis<br />
somatik dapat dihasilkan secara<br />
langsung, atau secara tidak<br />
langsung melalui pembentukan<br />
kalus dari eksplan.<br />
317