teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
yang mempunyai ikatan yang<br />
renggang dengan sel-sel lain.<br />
Dalam kuitur in vitro, kalus dapat<br />
dihasilkan dari potongan organ<br />
yang telah didalam media yang<br />
mengandung auksin <strong>dan</strong> ka<strong>dan</strong>gka<strong>dan</strong>g<br />
juga sitokinin. Bila eksplan<br />
yang digunakan mengandung<br />
kambium, maka kalus dapat<br />
terbentuk tanpa parlakuan zat<br />
pengatur tumbuh. Pembentukan<br />
kalus pada eksplan yang ada<br />
nkambium ini, serupa dengan<br />
kejadian pencangkokan <strong>dan</strong><br />
penyetekan.<br />
Berdasarkan kebutuhan akan zat<br />
pengatur tumbuh untuk menbentuk<br />
kalus, jaringan <strong>tanaman</strong><br />
digolongkan dalam 4 grup:<br />
Jaringan <strong>tanaman</strong> yang<br />
membutuhkan hanya auksin<br />
selain gula <strong>dan</strong> garam-garam<br />
mineral untuk dapat<br />
membentuk kalus seperti: umbi<br />
artichoke.<br />
Jaringan yang memeriukan<br />
auksin <strong>dan</strong> sitokinin selain gula<br />
<strong>dan</strong> garam-garam mineral<br />
seperti: empulur tembakau.<br />
Jaringan yang tidak perlu<br />
auksin <strong>dan</strong> sitokinin, hanya<br />
gula <strong>dan</strong> garam-garam mineral<br />
seperti: jaringan kambium.<br />
Jaringan yang memerlukan<br />
hanya sitokinin, gula, <strong>dan</strong><br />
garam-garam mineral seperti<br />
parenkhima xylem dari akar<br />
turnip.<br />
Pada umumnya, kemampuan<br />
pembentukan, kalus dari jaringan<br />
tergantung juga dari:<br />
Umur fisiologi dari jaringan<br />
waktu diisolasi.<br />
Musim pada waktu bahan<br />
<strong>tanaman</strong> diisolasi.<br />
Bagian <strong>tanaman</strong> yang dipakai.<br />
Jenis <strong>tanaman</strong>.<br />
Kalus dapat diinisiasi dari<br />
hampir semua bagian <strong>tanaman</strong>,<br />
tetapi organ yang berbeda<br />
menunjukkan kecepatan<br />
pembelahan sel yang berbeda<br />
pula.Jenis <strong>tanaman</strong> yang<br />
menghasilkan kalus, meliputi<br />
dikotil berdaun lebar, monokotil<br />
gymnospermae, pakis, <strong>dan</strong> juga<br />
moss. Bagian <strong>tanaman</strong> seperti<br />
embrio muda, hipokotil, kotiledon,<br />
<strong>dan</strong> batang muda, merupakanbagian<br />
yang mudah untuk<br />
dediferensiasi <strong>dan</strong> menghasilkan<br />
kalus.<br />
Suatu sifat yang diamati dalam<br />
jaringan yang membentuk kalus,<br />
adalah bahwa pembelahan sel tidak<br />
terjadi pada semua sel dalam<br />
jaringan asal, tetapi hanya sel di<br />
lapisan periphery yang membelan<br />
terus menerus, se<strong>dan</strong>gkan sel-sel di<br />
tengah tetap guiscent. Inisiasi<br />
pembelahan sel yang hanya<br />
terbatas di lapisan luar dari<br />
jaringan, kemungkinan disebabkan<br />
oleh faktor-faktor: ketersediaan<br />
oksigen yang lebih tinggi,<br />
keluarnya gas CO2. Kesediaan<br />
hara yang lebih banyak,<br />
penghambat yang bersifat folatik<br />
lebih cepat menguap, <strong>dan</strong> cahaya.<br />
Dalam mempelajari proses<br />
pembentukan kalus sebagai akibat<br />
perlukaan, Fosket & Roberts (1965<br />
dalam Yeoman, 1970), mengamati<br />
empat lapisan sel yang berbeda<br />
dalam wortel yang dikultur pada<br />
berbagai media. Lapisan-lapisan<br />
sel yang berbeda terlihat jelas tiga<br />
hari setelah kuitur terdiri dari<br />
Lapisan luar dengan sel-sel yang<br />
pecah. Lapisan kedua terdiri dari<br />
366