teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
kultur sel sycamore, ditemukan<br />
bahwa sel-sel menjadi panjangpanjang,<br />
tetapi sel yang ditumbuhkan<br />
dalam media dengan nitrat,<br />
tidak menunjukkan gejala yang<br />
demikian. Menurut Gamborg,<br />
dalam media dengan komposisi<br />
garam anorganik yang tepat,<br />
penambahan campuran asam<br />
amino seperti yang terdapat dalam<br />
casein hidrolisat tidak memberikan<br />
pengaruh yang nyata.<br />
Dalam media B5 yang<br />
dikembangkan oleh Gamborg <strong>dan</strong><br />
grdpnya untuk pertumbuhan sel<br />
akar kedelai; tidak diperlukan<br />
penambahan bahan organik lain.<br />
Beberapa asam amino memang<br />
dibuktikan mempunyai pengaruh<br />
positif terhadap pertumbuhan <strong>dan</strong><br />
perkembangan kultur. L-cysteine<br />
misalnya, mempunyai pengaruh<br />
mengurangi browning pada kultur<br />
jaringan tebu, seperti yang<br />
dilaporkan.<br />
L-asparagine digunakan oleh<br />
Green <strong>dan</strong> Phillips (1974) untuk<br />
merangsang regenerasi dalam<br />
kultur jaringan jagung.<br />
Penambahan asparagin <strong>dan</strong> alanin<br />
merangsang pembentukan pucuk<br />
dalam kultur Torenia.<br />
Glycine merupakan asam<br />
amino yang ditambahkan sejak<br />
tahun 1939, setelah White<br />
menunjukkan bahwa dalama kultur<br />
tomat, penambahan Glycine lebih<br />
baik daripada ekstrak ragi.<br />
Glycine merupakan komposisi<br />
tetap dalam banyak formulasi<br />
media <strong>dan</strong> diberikan dengan<br />
konsentrasi 2 .mg/1., Tapi<br />
Linsmaier <strong>dan</strong> Skoog pada tahun<br />
1965 menemukan bahwa glycine<br />
tidak memperbaiki pertumbuhan<br />
kalus tembakau.<br />
Lysine <strong>dan</strong> threonine<br />
merupakan asam amino yang harus<br />
digunakan secara hati-hati, karena<br />
dapat menghambat pertumbuhan<br />
walaupun pada konsentrasi yang<br />
rendah. Kedua asam amino<br />
tersebut mempunyai efek cooperasi<br />
dalam penghambatan. Sebaiknya<br />
tidak menambahkan keduanya<br />
bersamasama. Ada beberapa asam<br />
amino saling antagonis terhadap<br />
sesamanya, seperti phenyl-alanine<br />
<strong>dan</strong> tyrosine, L-leucine <strong>dan</strong> DLvaline,<br />
L-argine <strong>dan</strong> L-lysine.<br />
d. Zat Pengatur Tumbuh<br />
Dalam kultur jaringan, dua<br />
golongan zat pengatur tumbuh<br />
yang sangat penting adalah<br />
sitokinin <strong>dan</strong> auksin. Zat pengatur<br />
tumbuh ini mempengaruhipertumbuhan<br />
<strong>dan</strong> morfogenesis<br />
dalam kultur sel, jaringan, <strong>dan</strong><br />
organ. lnteraksi <strong>dan</strong> perimbangan<br />
antara zat pengatur tumbuh yang<br />
diberikan dalam media <strong>dan</strong><br />
yang di<strong>produksi</strong> oleh sel secara<br />
endogen, menentukan arah<br />
perkembangan suatu kultur.<br />
Penambahan auksin atau sitokinin<br />
eksogen, mengubah level zat<br />
pengatur tumbuh endogen sel.<br />
Level zat pengatur tumbuh<br />
endogen ini kemudian, merupakan<br />
trigering factor untuk<br />
proses-proses yang tumbuh <strong>dan</strong><br />
morfo-genesis. Selain auksin <strong>dan</strong><br />
sitokinin, giberelin <strong>dan</strong><br />
persenyawaan-persenyawaan lain<br />
juga ditambahkan dalam kasuskasus<br />
tertentu.<br />
1) Auksin.<br />
Tehnik pem<strong>benih</strong>an Tanaman 349