teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Tabel 7.1 Standar Kondisi Lapangan Untuk Menghasilkan Benih Kedelai<br />
Bersertifikat<br />
Kelas Benih Isolasi Jarak<br />
(m)<br />
Varietas Lain <strong>dan</strong> Tipe<br />
Simpang Maksimum (%)<br />
Benih dasar 8 0,1<br />
Benih Pokok 8 0,2<br />
Benih sebar<br />
• Berlabel biru<br />
• Berlabel hijau (ES1 s/d ES4)<br />
Kulit <strong>benih</strong> kedelai amat tipis<br />
sehingga mudah terinfeksi oleh<br />
cendawan, bakteri <strong>dan</strong> virus,<br />
serta rentan terhadap<br />
kerusakan fisik <strong>dan</strong> mekanik<br />
Saat di per<strong>tanaman</strong>, kedelai<br />
mudah terserang hama<br />
penggerek <strong>dan</strong> pengisap biji.<br />
7.2 Persyaratan lahan<br />
Beberapa persyaratan yang<br />
harus diperhatikan dalam memilih<br />
lahan untuk <strong>produksi</strong> <strong>benih</strong> kedelai<br />
sebagai berikut :<br />
Lokasi penanaman mempunyai<br />
curah hujan se<strong>dan</strong>g (150–200<br />
mm perbulan) pada saat<br />
pertumbuhan <strong>dan</strong> kurag dari 50<br />
mm per bulanpada saat<br />
pematangan polong. Suhu<br />
harian lokasi penenaman tidak<br />
melebihi 35 O C dengan<br />
kelembaban nisbi yang relatif<br />
rendah (sekitar 70%).<br />
Lahan tergolong subur <strong>dan</strong><br />
cukup tersedia air.<br />
Daerah per<strong>tanaman</strong> bebas dari<br />
gangguan hama maupun<br />
8<br />
8<br />
0,5<br />
0,7<br />
penyakit, terutama hama yang<br />
menyerang biji.<br />
Lahan terbebas dari gangguan<br />
gulma.<br />
Lahan per<strong>tanaman</strong> bukan<br />
bekas per<strong>tanaman</strong> kedelai<br />
varietas yang berbeda, kecuali<br />
bila telah diberakan selama 3<br />
bulan. Adapun varietas-varietas<br />
kedelai yang direkomendasikan<br />
untuk diusahakan dapat dilihat<br />
pada tabel 12.<br />
7.3 Benih sumber<br />
Kebutuhan <strong>benih</strong> sumber<br />
berkelas lebih tinggi +40 kg/ha.<br />
Untuk <strong>produksi</strong> <strong>benih</strong> berlabel<br />
merah jambu (BMJ), dapat<br />
digunakan <strong>benih</strong> sumber dari kelas<br />
<strong>benih</strong> sebar. Benih BMJ masih<br />
ditolerir beredar karena dua<br />
pertimbangan, yakni (1) sangat<br />
minimnya produsen <strong>benih</strong> kedelai,<br />
(2) sangat rendahnya indeks<br />
penangkaran (<strong>benih</strong> sumber<br />
menjadi <strong>benih</strong> komersial), hanya<br />
berkisar angka 40.<br />
283