02.07.2013 Views

teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk

teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk

teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

BAB 7. TEKNIK PRODUKSI BENIH KEDELAI<br />

Ketersediaan <strong>benih</strong> kedelai di<br />

Indonesia masih sangat rendah<br />

dibandingkan kebutuhannya. Data<br />

Departemen pertanian menujukkan<br />

bahwa produki kedelai nasional<br />

tahun 2000 sebesar 1.017.634 ton<br />

<strong>dan</strong> impor kedelai tahun 1999<br />

sebesar 839.969 ton. Jika<br />

ditambahkan dengan impor kedlai<br />

hitam untuk kebutuhan indsutri<br />

kecap tahun 1988 yang mencapai<br />

104.867 ton maka total konsumsi<br />

kedelai nasional adalah 1.962.470<br />

ton atau hampir 2 juta ton. Jika<br />

produktivitas rata-rata kedelai 1<br />

ton/ha maka untuk memenuhi<br />

kebutuhan nasional diperlukan<br />

lahan <strong>produksi</strong> seluas 2 juta ha. Ini<br />

berarti diperlukan penyediaan <strong>benih</strong><br />

kedelai sebesar 40 ribu ton per<br />

tahun. Ditjentan Pangan (1992)<br />

mencatat bahwa pemenuhan <strong>benih</strong><br />

kedelai bersertifikat secara nasional<br />

masih di bawah angka 5%.<br />

Rendahnya persentase ini<br />

merupakan salah satu kendala<br />

utama yang dihadapi dalam<br />

pengembangan kedelai nasional.<br />

Di Indonesia tercatat belum<br />

ada industri <strong>benih</strong> yang<br />

mengusahakan <strong>produksi</strong> <strong>benih</strong><br />

kedelai secara mapan. Sebelum<br />

tahun 1986, PT Patra Tani<br />

merupakan satu-satunya indsutri<br />

<strong>benih</strong> kedelai nasional yang sangat<br />

besar. Perum Sang Hyang Seri<br />

pada waktu itu juga mem<strong>produksi</strong><br />

<strong>benih</strong> kedelai, tetapi dalamvolume<br />

yang terbatas. Setelah tahun 1986<br />

sampai sekarang, PT. Patra Tani<br />

tidak lagi mem<strong>produksi</strong> <strong>benih</strong><br />

sehingga nyaris tidak ada lagi<br />

produsen <strong>benih</strong> kedelai. Satusatunya<br />

penghasil <strong>benih</strong> kedelai<br />

adalah para penangkar <strong>benih</strong> lokal<br />

<strong>dan</strong>produsen <strong>benih</strong> sumber milik<br />

Pemerintah, seperti Balai Benih<br />

Induk, Balai Benih Utama, <strong>dan</strong><br />

Balai Benih Pembantu, yang<br />

kapasitas penyediaannya sangat<br />

terbatas. Fenomena ini yang<br />

semakin mendorong petani untuk<br />

menyediakan <strong>benih</strong> kedelai secara<br />

sendiri tanpa melalui proses<br />

sertifikasi <strong>benih</strong>.<br />

Beberapa alasan kurang<br />

tertariknya para investor untuk<br />

mem<strong>produksi</strong> <strong>benih</strong> kedelai di<br />

Indonesia antara lain sebagai<br />

berikut :<br />

Produktivitas <strong>tanaman</strong> kedelai<br />

masih rendah sehingga secara<br />

usaha tani kurang<br />

menguntungkan.<br />

Harga kedelai konsumsi<br />

nasional rendah sehingga<br />

petani kurang tertarik<br />

mengusahakannya. Bila<br />

menanam kedelai, petani pun<br />

enggan membeli <strong>benih</strong><br />

bersertifikat.<br />

Masa edar (waktu pemasaran)<br />

<strong>benih</strong> kedelai sangat singkat<br />

karena daya simpannya yang<br />

sangatsingkat.<br />

Harga kedelai impor yang lebih<br />

murah dari harga kedelai lokal<br />

semakin mengecilkan minat<br />

281

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!