teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
pertumbuh-annya <strong>dan</strong> kondisi lahan<br />
telah kering saat menjelang panen.<br />
Gambar 7.2<br />
Benih sumber kedelai<br />
Kondisi musim di tiap daerah<br />
tidaklah sama. Oleh karena itu<br />
waktu penanaman kedelai juga<br />
tidak bersamaan. Waktu tanam<br />
yang tepat sebaiknya disesuaikan<br />
dengan kondisi yang paling kecil<br />
risiko maupun biaya<br />
pemeliharaannya. Sebagai contoh,<br />
penanaman yang dilakukan pada<br />
musim hujan yang berlebihan akan<br />
berisiko terhadap serangan hama<br />
maupun penyakit <strong>dan</strong><br />
membutuhkan biaya relatif banyak<br />
untuk penanganan lepas panennya.<br />
Agar <strong>benih</strong> tidak terlalu lama<br />
tersimpan maka penangkaran <strong>benih</strong><br />
sebaiknya dilakukan 4–6 bulan<br />
sebelum tiba, musim tanam kedelai<br />
(petani). Sebagai gam-baran, bila<br />
<strong>produksi</strong> <strong>benih</strong> kedelai dilakukan di<br />
lahan sawah beririgasi maka<br />
penanaman sebaiknya dilakukan<br />
pada musim kemarau. Namun, jika<br />
di lahan kering (tegalan), sebaiknya<br />
penanaman pada permulaan<br />
musim labuhan (hujan) <strong>dan</strong> akhir<br />
rendengan (kemarau).<br />
7.5 Penyiapan lahan<br />
Pengolahan tanah ditujukan<br />
untuk memperbaiki struktur <strong>dan</strong><br />
aerasi tanah agar pertumbuhan<br />
akar <strong>dan</strong> penyerapan hara dapat<br />
berlangsung secara baik. Tanaman<br />
kedelai dapat ditanam di lahan<br />
sawah maupun dilahan kering<br />
(tegalan).<br />
Pada lahan sawah dibuat parit<br />
sekeliling lahan di dekat pematang<br />
secara membujur <strong>dan</strong> melintang.<br />
Parit dibuat dengan lebar 20-25 cm<br />
sedalam 25-30 cm. Tanah diolah<br />
secara <strong>dan</strong>gkal dengan<br />
membenamkan gulma. Bedengan<br />
dibuat dengan lebar 3-4 m <strong>dan</strong><br />
panjang sesuai petakan.<br />
Pengolahan lahan kering<br />
(tegalan dengan cara dibajak/<br />
dicangkul agar gembur. Tanah<br />
dibersihkan dari gulma, kemudian<br />
diratakan <strong>dan</strong> dibuat parit di<br />
sekeliling lahan. Pada saat<br />
pengolahan, tanah ditaburi kapur<br />
degan jumlah sesuai kebutuhan<br />
(misal-nya 2 ton/ha untuk tanah ber<br />
pH 4,5–5,0), semakin tanahnya<br />
masam, kebutuhan kapur semakin<br />
banyak. Tanah selanjutnya diolah<br />
dengan cara dicangkul sedalam<br />
10–20 cm <strong>dan</strong> diratakan.<br />
Jika penanaman dilakukan<br />
setelah per<strong>tanaman</strong> padi, maka<br />
pengolahan tanah tidak diperlukan.<br />
Namun, penanaman dilakukan<br />
paling lambat seminggu setelah<br />
panen padi agar tanah masih<br />
lembap, sekitar 50-60% yang<br />
merupakan kelembapan optimum<br />
285