02.07.2013 Views

teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk

teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk

teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

kesulitan untuk memperoleh pucuk dari<br />

akar tersebut.<br />

Gambar 9.10<br />

Pengamatan pertumbuhan kalus<br />

Tetapi bila regenerasi terjadi melalui<br />

pembentukan tunas terlebih dahulu, maka<br />

kemungkinan induksi akar lebih mudah.<br />

Se<strong>dan</strong>gkan dalam embryogenesis,<br />

pembentukan pucuk <strong>dan</strong> akar sudah<br />

terintegrasi dalam satu sumber, <strong>dan</strong><br />

merupakan suatu sistem tertutup (closed<br />

system) yang tidak berhubungan dengari<br />

jaringan asalnya. Kultur suspensi sel<br />

merupakan suatu sistem yang sesuai<br />

untuk mempelajari metabolisme sel,<br />

pengaruh berbagai persenyawaan pada<br />

sel, serta diferensiasi sel.<br />

Se<strong>dan</strong>gkan dalam segi praktisnya,<br />

kultur suspensi sel dipergunakan sebagai<br />

sumber:<br />

Sel-sel untuk protoplasma<br />

Sel-sel yang akan diberi perlakuan<br />

mutagen kimia<br />

Sel untuk studi hubungan hostpatogen<br />

adalah fitopatologi<br />

Massa untuk <strong>produksi</strong> bahan-bahan<br />

sekunder<br />

Sel-sel untuk media seleksi.<br />

Inisiasi kultur dari kalus, merupakan cara<br />

yang paling sederhana <strong>dan</strong> banyak<br />

dilakukan. Kalus yang segar kirakira<br />

200 - 250 mg dapat dipindahkan ke<br />

40 ml media cair dalam botol erlenneyer<br />

125 ml. Kultur kemudian diletakkan pada<br />

shaker <strong>dan</strong> dikocok dengan kecepatan<br />

90-100 rpm secara terus menerus.<br />

Penanbahan auksin dalam suspensi<br />

menghasilkan kultur sel yang terpisah<br />

(dispersed). Kultur suspensi dikocok<br />

supaya:<br />

Pemecahan gumpalan se1 menjadi<br />

agregat kecil <strong>dan</strong> sel tunggal,<br />

Distribusi sel yang merata dalam<br />

media,<br />

Pertukaran gas antara media <strong>dan</strong><br />

udara.<br />

Dalam suspensi sel dikenal dua<br />

kelompok kultur, yaitu: kultur batch <strong>dan</strong>,<br />

continuous. Kultur sel batch adalah kultur<br />

dalam media hara dengan volume tetap,<br />

tetapi dengan konsentrasi hara yang<br />

berubah sesuai dengan tingkat<br />

pertumbuhan sel. Sebagai contoh:<br />

misainya kultur berisi 20-75 ml media.<br />

Selama masa inkubasi, terjadi<br />

pertambahan biomass yang mengikuti<br />

pola sigmold.Setelah mencapai suatu<br />

masa tertentu, sel berhenti membelah<br />

karena kehabisan hara <strong>dan</strong> akumulasi<br />

metabolik yang toxic. Setelah mencapai<br />

fase ini, kultur batch harus<br />

diperbarui/diperbanyak.<br />

Perbanyakan dilakukan dengan<br />

memindahkan sejumlah kecil sel <strong>dan</strong><br />

disubkultur pada media baru. Kultur<br />

continuous merupakan kultur sel jangka<br />

panjang dengan suplai hara yang konstan<br />

dalam wadah yang besar. Dalam kultur ini<br />

terdapat sistem untuk sirkulasi<br />

mengeluarkan media lama <strong>dan</strong> ditambah<br />

dengan media yang baru. Dalam kultur<br />

sel continuous terdapat dua tipe, yaitu<br />

tipe tertutup (closed type) <strong>dan</strong> tipe<br />

terbuka (open type)<br />

Dalam tipe tertutup, sel bertambah<br />

terus tanpa dipanen, hanya media yang<br />

disirkulasi. Se<strong>dan</strong>gkan pada tipe terbuka,<br />

penapbahan media baru disertai juga<br />

dengan panen sel. Tipe kultur contnuous<br />

yang terbuka dapat menggunakan<br />

chemostat atau turbidostat. Chemostat<br />

menggunakan standard konsentrasi<br />

bahan-bahan kimia tertentu yang<br />

mengatur laju pertumbuhan, misalnya<br />

kadar N, P, atau glukosa. Persenyawaan<br />

N, P, atau glukosa, diatur sedemikian<br />

rupa pada suatu level yang tetap untuk<br />

mengatur populasi sel yang tertentu.<br />

364

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!