teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Penanaman dilakukan dengan<br />
rasio satu bibit/titik tanam<br />
untuk baris-A <strong>dan</strong> 2-3<br />
bibit/titik tanam pada baris-R.<br />
Lakukan observasi secara<br />
seksama pada baris <strong>tanaman</strong>.<br />
Hal ini dilakukan untuk<br />
memastikan bahwa pada<br />
periode pembungaan,<br />
penyebaran serbuk sari dari<br />
bunga jantan akan<br />
berlangsung dengan mudah<br />
menyerbuki bunga betina<br />
2) Penyulaman bibit<br />
Penyulaman bibit padi hibrida<br />
bertujuan untuk mengganti bibit yang<br />
tidak tumbuh <strong>dan</strong> berkembanga<br />
dengan baik, sehingga harus diganti<br />
dengan bibit baru yang mempunyai<br />
vigor (kualitas) yang baik. Kegiatan<br />
<strong>pembibitan</strong> diupayakan dalam<br />
kondisi sebagai berikut:<br />
• Lahan sawah harus selalu cukup<br />
air (macak-macak), untuk<br />
menjamin tumbuhnya bibit selama<br />
4-5 hari, kemudian permukaan air<br />
swah dinaikkan secara perlahan<br />
sampai naik setinggi 2-3 cm.<br />
• Penyulaman bibit dilakukan pada<br />
saat 5 hari setelah tanam.<br />
• Perhatikan dengan seksama agar<br />
bibit pada baris–A benar-benar<br />
ditanami secara penuh pada baris<br />
sebelah kanan.<br />
h. Pemeliharaan <strong>tanaman</strong><br />
1) Pengendalian hama, penyakit<br />
<strong>dan</strong> gulma<br />
Pengendalian hama <strong>dan</strong> penyakit<br />
<strong>tanaman</strong> padi harus dilakukan<br />
secara terpadu melalui proses<br />
observasi hama <strong>dan</strong> penyakit<br />
sesuai dengan hasil informasi dari<br />
SLPHT (Sekolah Lapang<br />
Pengendalian Hama <strong>dan</strong> penyakit<br />
secara Terpadu). Hama <strong>dan</strong><br />
penyakit <strong>tanaman</strong> padi dikendalikan<br />
dengan menggunakan perpaduan<br />
pengendalian secara kultur teknis<br />
(memberikan unsur hara yang<br />
berimbang, menggunakan varietas<br />
tahan hama <strong>dan</strong> penyakit tertentu<br />
sehingga mengkondisikan <strong>tanaman</strong><br />
padi dalam keadaan sehat <strong>dan</strong><br />
mempunyai daya tahan terhadap<br />
serangan hama penyakit <strong>tanaman</strong>),<br />
fisik, mekanik atau menggunkan<br />
metode pengendalian secara<br />
terpadu. Pengendalian secara<br />
kimia akan dilakukan jika populasi<br />
hama atau penyakit melebihi<br />
ambang batas ekonomi.<br />
Gambar 6.29.<br />
Penyulaman bibit <strong>tanaman</strong> padi.<br />
Pengendalian gulma bertujuan<br />
untuk mengurangi kompetisi dalam<br />
hal tempat tumbuh, air, cahaya<br />
matahari, <strong>dan</strong> unsur hara.<br />
Pengendalian gulma dapat<br />
dilakukan dengan menggunakan<br />
265