02.07.2013 Views

biologi 3

biologi 3

biologi 3

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kepala sari, 2n<br />

mikrospora<br />

(sel induk) meiosis I<br />

tepung sari<br />

Gambar 3.22 Pembentukan tepung sari (Mikrosporogenesis)<br />

4 buah<br />

mikrospora<br />

meiosis II<br />

tepung sari<br />

kepala sari<br />

pecah<br />

inti vegetatif<br />

inti generatif<br />

Sumber: The Nature of Life, Postlethwait<br />

Sel-sel haploid hasil pembelahan meiosis ini belum dapat berfungsi pada<br />

pembiakan generatif. Inti dari tiap mikrospora masih harus membelah secara<br />

mitosis menjadi dua inti. Inti pertama merupakan inti vegetatif yang berperan<br />

pada pembentukan buluh serbuk sari, sedangkan inti kedua adalah inti generatif<br />

yang akan membelah sekali lagi sehingga dihasilkan dua inti yang berperan<br />

sebagai inti sperma (gamet jantan).<br />

b. Oogenesis<br />

Proses pembentukan ovum pada hewan betina berasal dari sel-sel oogonia<br />

(tunggal: oogonium) yang terdapat di lapisan permukaan ovarium. Seperti<br />

halnya spermatogonia, sel-sel ini membelah secara mitosis menjadi oosit<br />

primer yang diploid.<br />

Oosit primer mengalami pembelahan meiosis I. Pembelahan ini tidak<br />

membagi dua sitoplasma sama banyak sehingga kedua sel yang dihasilkannya<br />

tidak sama besar. Sel yang lebih besar adalah oosit sekunder, sedangkan sel<br />

yang kecil disebut sel kutub (polosit primer). Sel kutub ini akan menyusut<br />

lalu hilang atau membelah lagi menjadi dua sel kutub baru.<br />

Hereditas 101

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!