02.07.2013 Views

biologi 3

biologi 3

biologi 3

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Menurut K. Landsteiner, adanya antigen rhesus dikendalikan oleh gen<br />

Rh yang bersifat dominan terhadap gen rh alelnya.<br />

Tabel 3.10 Fenotipe dan genotipe pada sistem rhesus<br />

152 Biologi Kelas XII SMA dan MA<br />

Fenotipe Genotipe<br />

Gol. Rh + Rh Rh atau Rh rh<br />

Gol. Rh - rh rh<br />

Jika dilakukan tranfusi darah dari donor yang memiliki Rh + kepada<br />

resipien yang memiliki Rh – , akan merangsang pembentukan antibodi Rh + .<br />

Apabila pada kemudian hari resipien tersebut mendapat tranfusi darah Rh +<br />

untuk yang kedua kalinya, akan terjadi aglutinasi dan dapat menyebabkan<br />

kematian. Hal ini terjadi karena antibodi Rh + yang terbentuk akan<br />

beraglutinasi dengan antigen Rh + . Sebaliknya, jika orang yang memiliki Rh +<br />

menerima darah dari donor yang memiliki Rh – , tidak menimbulkan aglutinasi<br />

karena orang yang bergolongan Rh - tidak mengandung antibodi Rh + .<br />

Stimulasi pembentukan antibodi dapat pula terjadi melalui perkawinan.<br />

Jika seorang wanita Rh - menikah dengan pasangannya yang Rh + (homozigot)<br />

akan memperoleh fetus (bayi dalam rahim ibu) yang memiliki Rh +<br />

(heterozigot).<br />

P : rh rh >< Rh Rh<br />

(Rh negatif) (Rh positif)<br />

Gamet : rh Rh<br />

F 1 : Rh rh (Rh positif)<br />

Perbedaan golongan rhesus antara ibu dan fetus yang dikandungnya<br />

dapat menyebabkan peristiwa maternal foetal incompatibility, yaitu<br />

ketidaksesuaian darah antara ibu dan fetus, akibat terbentuknya antibodi Rh +<br />

pada tubuh ibu yang bergolongan Rh - . Antibodi Rh + yang terbentuk pada<br />

tubuh ibu merupakan tanggapan (reaksi) dari masuknya eritrosit fetus ke<br />

tubuh ibu melalui plasenta. Selanjutnya jika antibodi Rh + ini akan bertemu<br />

dengan antigen Rh + yang terdapat pada eritrosit fetus sehingga akan terjadi<br />

aglutinasi.<br />

Keadaan ini dapat menyebabkan erytroblastosis fetalis, yaitu anemia yang<br />

parah yang disebabkan oleh hemolisis sel darah merah (eritrosit) sehingga di<br />

dalam darah beredar eritroblas, yaitu eritrosit yang belum dewasa. Jika tidak<br />

segera mendapatkan tranfusi, akan menyebabkan kematian.<br />

Dalam keadaan normal tidak terjadi pertukaran darah antara ibu dan<br />

fetus di dalam kandungan. Pecahnya kapiler dalam plasenta karena sesuatu<br />

hal dapat menyebabkan perembesan darah fetus ke dalam peredaran darah<br />

ibu, yang memacu diproduksinya antibodi, perhatikan Gambar 3.39.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!