02.07.2013 Views

biologi 3

biologi 3

biologi 3

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Sejak 20 tahun lalu, teknologi ini dimanfaatkan hingga kini karena belum<br />

ada laporan ilmiah yang memaparkan efek negatif produk rekayasa genetika<br />

yang telah dievaluasi sesuai standar Jepang adalah aman. Ini kesimpulan<br />

Departemen Pertanian dan Kehutanan Jepang tahun lalu. Di Indonesia sendiri,<br />

meskipun mengundang banyak protes dari banyak pihak, pengembangan<br />

kapas transgenik telah ditanam di tujuh kabupaten Sulawesi Selatan. Namun,<br />

penelitian yang dilakukan oleh dua mahasiswa Pascasarjana Program Studi<br />

Bioteknologi IPB (Institut Pertanian Bogor), Marhamah Nadir dan Reza<br />

Indriadi membuktikan bahwa kapas transgenik di Indonesia ternyata<br />

mengontaminasi kapas non-transgenik di sekitarnya. Penelitian tersebut<br />

dilakukan selama setahun (September 2001–Agustus 2002).<br />

Adanya kontaminasi (pencemaran genetik) dapat menyebabkan antara<br />

lain kebalnya hama (sehingga dapat memicu ledakan hama), mengganggu<br />

kesehatan bahkan tanaman transgenik tersebut menjadi gulma. Gulma adalah<br />

tanaman liar yang mengganggu tanaman budi daya. Jadi, sebenarnya<br />

mengelola tanaman transgenik itu tidak gampang, karena itu, perlu<br />

pengkajian yang benar, peraturan dan pengawalan yang ketat pula.<br />

Dengan tetap berprinsip pada pendekatan kehati-hatian (preecautionary<br />

approach) bahwa OHM (organisme hidup hasil modifikasi) yang secara nyata<br />

dapat memberi manfaat bagi manusia, tetapi tetap perlu waspada untuk<br />

mencegah hal-hal yang dapat merugikan bagi kesehatan manusia, pelestarian<br />

lingkungan, dan keanekaragaman hayati, maka Indonesia bersama dengan<br />

133 perwakilan pemerintah, LSM, organisasi industri, dan masyarakat ilmiah,<br />

telah menyepakati suatu kesepakatan internasional mengenai pengaturan tata<br />

cara gerakan lintas batas negara (termasuk penanganan dan pemanfaatan)<br />

OHM, atau yang terkenal dengan Cartagena Biosafety Protocol, pada tanggal<br />

29 Februari 2000, di Mountreal, Kanada.<br />

Cartagena Biosafety Protocol (cartagena Protocol) adalah kesepakatan<br />

antara berbagai pihak yang mengatur tata cara gerakan lintas batas negara<br />

secara sengaja (termasuk penanganan dan pemanfaatan) suatu organisme<br />

hidup yang dihasilkan bioteknologi modern dari suatu negara ke negara lain<br />

oleh seseorang atau badan. Tujuan dibuatnya Cartagena Biosafety Protocol<br />

adalah untuk memberikan kontribusi dalam memastikan tingkat proteksi<br />

yang memadai dalam hal transfer, penanganan, dan penggunaan yang aman<br />

dari organisme hidup hasil bioteknologi modern. Hal itu untuk menjaga<br />

adanya kemungkinan pengaruh yang merugikan kelestarian dan pemanfaatan<br />

yang berkelanjutan pada keanekaragaman hayati, dengan mempertimbangkan<br />

risiko terhadap kesehatan manusia, dan khususnya berfokus<br />

pada pergerakan lintas batas. Sebenarnya sebelum tanaman transgenik<br />

disetujui untuk dikomersialisasi, tanaman tersebut telah diuji melalui proses<br />

evaluasi makanan bioteknologi.<br />

Bioteknologi 257

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!