02.07.2013 Views

biologi 3

biologi 3

biologi 3

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

3. Pola-Pola Hereditas<br />

Pada kenyataannya, dalam penelitian-penelitian lebih lanjut sering<br />

dijumpai penyimpangan-penyimpangan. Penyimpangan tersebut disebabkan<br />

oleh adanya tautan dan pindah silang, determinan seks, tautan seks, kegagalan<br />

berpisah, dan gen letal.<br />

a. Tautan dan Pindah Silang<br />

Gen terletak secara linear pada lokus tertentu. Pada saat terjadinya meiosis,<br />

gen-gen yang berada dalam kromosom tersebut memisah secara bebas.<br />

Pada saat meiosis inilah terjadi peristiwa tautan dan pindah silang.<br />

1) Tautan<br />

Tautan adalah peristiwa ketika gen-gen yang terletak pada kromosom<br />

yang sama dapat memisahkan diri secara bebas waktu pembelahan meiosis.<br />

Peristiwa tautan pertama kali ditemukan oleh seorang ahli genetika dan<br />

embriologi dari Amerika, yaitu Thomas Hunt Morgan pada tahun 1910. Berkat<br />

penemuannya, pada tahun 1933 Morgan menerima hadiah Nobel dalam<br />

bidang Biologi dan Kedokteran. Objek penelitian Morgan adalah lalat buah<br />

(Drosophila melanogaster). Alasan digunakan lalat buah adalah sebagai berikut.<br />

1) Siklus hidupnya pendek (sekitar 10 hari untuk setiap generasi).<br />

2) Sepasang parental dapat menghasilkan beberapa ratus keturunan (seekor<br />

betina bertelur 50-70 butir per hari, dengan kemampuan bertelur<br />

maksimum 10 hari).<br />

3) Jumlah variannya banyak.<br />

4) Mudah dipelihara dalam medium yang sederhana (tape singkong dan<br />

pisang matang dengan perbandingan 1 : 6 yang dicampurkan sampai<br />

homogen).<br />

Morgan melakukan percobaan untuk membuktikan adanya tautan pada<br />

kromosom dengan mengawinkan berbagai macam varietas yang terdapat<br />

pada lalat Drosophila melanogaster. Morgan mengawinkan lalat buah betina<br />

normal, yaitu tubuhnya berwarna kelabu (K) dan sayapnya panjang (P)<br />

dengan lalat buah jantan yang abnormal, yaitu tubuhnya berwarna hitam<br />

(k), sayapnya pendek (p). Diperoleh F 1 lalat buah berwarna kelabu sayapnya<br />

panjang semua. Selanjutnya F 1 di-testcross-kan dengan induk yang bergenotipe<br />

homozigot resesif. Pada F 2 diperoleh lalat buah yang tubuhnya berwarna<br />

kelabu sayap panjang dan lalat buah tubuhnya berwarna hitam sayap pendek.<br />

Jadi, perbandingan fenotipe F 2 adalah 1 : 1. Perbandingan itu menyimpang<br />

dari Hukum Mendel II.<br />

Hereditas 119

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!