08.08.2013 Views

edisi 4 Tahun 2004.pdf - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI

edisi 4 Tahun 2004.pdf - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI

edisi 4 Tahun 2004.pdf - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

dan personelnya, berdasarkan sasaran,<br />

standar, dan kriteria yang telah ditetapkan<br />

sebelumnya’.<br />

Tujuan umum penilaian kinerja<br />

adalah untuk mengetahui gambaran kinerja<br />

suatu organisasi. Sedangkan tujuan<br />

khusus adalah untuk mengetahui<br />

gambaran kinerja pelaksanaan tugas,<br />

fungsi, dan wewenang organisasi, dan<br />

untuk mengetahui gambaran kinerja<br />

karyawan atau pimpinan organisasi.<br />

Manfaatnya adalah untuk memotivasi<br />

personel dalam mencapai sasaran<br />

organisasi dan dalam mematuhi standar<br />

perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya,<br />

agar membuahkan tindakan<br />

dan hasil yang diinginkan oleh organisasi.<br />

Standar perilaku dapat berupa<br />

kebijakan manajemen atau rencana<br />

formal yang dituangkan dalam rencana<br />

stratejik, program dan anggaran organisasi.<br />

Penilaian kinerja memiliki peran<br />

yang amat penting dalam rangka mengetahui<br />

apakah tujuan organisasi telah<br />

tercapai atau belum. Secara spesifik<br />

penilaian kinerja memerankan beberapa<br />

fungsi dan memberikan sejumlah<br />

manfaat. Penilaian kinerja akan<br />

memberi informasi yang sahih (valid)<br />

tentang kinerja organisasi secara menyeluruh.<br />

Baik berkaitan dengan kebijakan,<br />

strategi, program, ataupun kegiatan-kegiatan<br />

operasional organisasi.<br />

Tingkat keberhasilan masing-masing<br />

komponen organisasi tersebut dapat<br />

Opini<br />

Fokus Pengawasan, Nomor 4 <strong>Tahun</strong> I Triwulan IV 2004<br />

terungkap melalui penilaian kinerja.<br />

Disamping itu penilaian kinerja dapat<br />

digunakan sebagai ‘sinyal’ tingkat<br />

kepuasan pelanggan organisasi, dapat<br />

berfungsi untuk kritik dan klarifikasi terhadap<br />

berbagai dasar pertimbangan<br />

dalam pengembangan organisasi, dan<br />

sebagai salah satu dasar pembuatan<br />

kebijakan organisasi. Penilaian kinerja<br />

juga dapat menjadi alat komunikasi antarkomponen<br />

organisasi dalam rangka<br />

perbaikan kinerja organisasi, dan atau<br />

antara organisasi dengan pihak<br />

eksternal tentang prestasi organisasi<br />

selama ini. Penilaian kinerja juga dapat<br />

digunakan sebagai petunjuk peningkatan<br />

atau perbaikan yang perlu dilakukan<br />

organisasi terhadap kinerja.<br />

Penilaian kinerja dapat dilakukan<br />

oleh pihak eksternal maupun pihak internal<br />

organisasi. Penilaian oleh pihak<br />

eksternal cenderung akan memberikan<br />

obyektivitas yang lebih tinggi daripada<br />

bila dilakukan oleh pihak internal. Penilaian<br />

oleh pihak eksternal dapat dilakukan<br />

oleh lembaga independen dan profesional<br />

atau oleh pihak supra struktur/supra<br />

sistem dari organisasi yang<br />

bersangkutan.<br />

Sementara, penilaian oleh pihak<br />

internal cenderung lebih valid, karena<br />

penilai memahami permasalahan atau<br />

kondisi organisasi dengan baik. Permasalahan<br />

penilaian kinerja oleh pihak<br />

internal umumnya berupa ‘konflik kepentingan’.3

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!