edisi 4 Tahun 2004.pdf - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI
edisi 4 Tahun 2004.pdf - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI
edisi 4 Tahun 2004.pdf - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
ngacu pada SAKIP (Sistem Akuntabilitas<br />
Kinerja Instansi)<br />
Dengan demikian, adanya penambahan<br />
aspek yang tanpa mengurangi<br />
makna dari pengawasan itu sendiri,<br />
menjadikan indikator keberhasilan internal<br />
auditor bukan semata dari jumlah<br />
temuan melainkan dari ukuran sejauh<br />
mana internal auditor dapat membantu<br />
rekan sekerjanya mengatasi permasalahan<br />
atau resiko (counselling<br />
patner) yang timbul seperti praktik<br />
suap, mark up dan korupsi.<br />
Paradigma baru pengawasan<br />
adalah konsep yang saat ini diyakini<br />
sangat tepat dan bagus untuk memberantas<br />
maraknya praktek suap dan korupsi<br />
yang merasuk di banyak birokrasi<br />
pemerintahan. Untuk membangun paradigma<br />
baru tersebut menurut hemat<br />
penulis tidaklah mudah serta merta<br />
dapat dilakukan. Dibutuhkan waktu<br />
dan komitmen bersama untuk memaknai<br />
kembali hakekat fungsi pengawasan.<br />
Apalagi untuk mendukung tugas<br />
pokok dan fungsi <strong>Inspektorat</strong> <strong>Jenderal</strong><br />
sebagai tempat bernaungnya para<br />
auditor sehingga mencapai kinerja<br />
yang optimal, selain diperlukan komitmen<br />
bersama di antara jajaran <strong>Inspektorat</strong><br />
<strong>Jenderal</strong> Departemen <strong>Agama</strong> dalam<br />
melaksanakan tugas-tugas pengawasan,<br />
mulai dalam hal perencanaan,<br />
pelaksanaan sampai dengan<br />
monitoring, diperlukan pula sarana dan<br />
prasarana teknologi informasi (IT)<br />
yang mampu menunjang fungsi koordinasi,<br />
kolaborasi dan informasi pengawasan<br />
baik secara horisontal maupun<br />
vertikal.<br />
Namun lebih dari itu, yang terpenting<br />
dan menjadi tantangan di Inspek-<br />
Opini<br />
Fokus Pengawasan, Nomor 4 <strong>Tahun</strong> I Triwulan IV 2004<br />
torat <strong>Jenderal</strong> Departemen <strong>Agama</strong><br />
adalah kesiapan dan pemantapan<br />
sumber daya manusianya, SDM dalam<br />
era informasi ini merupakan aset yang<br />
diharapkan mampu merubah sesuatu<br />
yang statis menjadi dinamis, hal tersebut<br />
menunjukkan pada semakin pentingnya<br />
peran karyawan dalam instansi<br />
pemerintahan, dimana diharapkan mereka<br />
mampu meningkatkan secara terus<br />
menerus pengetahuan dan kreatifitasnya<br />
untuk memajukan instansi tersebut.<br />
Untuk menciptakan SDM tangguh<br />
dan profesional, yang dapat menyelesaikan<br />
pekerjaannya dengan penuh<br />
tanggung jawab, Menpan Taufik<br />
Effendi dalam waktu dekat ini akan<br />
memberlakukan kontrak kerja bagi<br />
PNS, kontrak kerja ini bertujuan untuk<br />
mengembalikan kepercayaan masyarakat<br />
dan menghilangkan kesan negatif<br />
masyarakat terhadap kinerja aparat<br />
dan pegawai. Kontrak kerja nanti diharapkan<br />
mampu menampilkan performance<br />
yang baik dalam pelaksanaan<br />
tugas sehari-hari, kontrak kerja tersebut<br />
berisikan tentang kesediaan dari<br />
para pejabat dan pegawai pemerintahan<br />
untuk mentaati semua aturan kerja,<br />
serta sumpah untuk tidak melakukan<br />
tindakan yang terkait dengan praktik<br />
korupsi, kolusi dan nepotisme. Pelanggaran<br />
terhadap kontrak kerja ini akan<br />
dikenai sanksi teguran sampai dengan<br />
pemberhentian.<br />
Selamat berjuang, semoga kita<br />
dapat menjadikan Departemen <strong>Agama</strong><br />
menjadi Departemen terbaik di Indonesia.<br />
3