08.08.2013 Views

edisi 4 Tahun 2004.pdf - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI

edisi 4 Tahun 2004.pdf - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI

edisi 4 Tahun 2004.pdf - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Nusantara.<br />

Demikian gambaran jasa para ulama<br />

dan murid-muridnya yang mampu<br />

mengenal Allah dengan benar. Mereka<br />

mampu menjalankan Alquran dan as-<br />

Sunnah dengan bimbingan para ulama.<br />

Para ulama ini merupakan murid<br />

para ulama sebelumnya yang bersambung<br />

hingga Rasulullah saw. Mereka<br />

mampu berbuat adil atau meletakan<br />

sesuatu pada tempatnya. Semua itu<br />

bermula dari pengenalan mereka<br />

terhadap Allah. Ketika nama Allah disebut<br />

maka bergetarlah hati mereka.<br />

Mereka pun mampu menggetarkan<br />

hati para penduduk di Nusantara ini<br />

hingga memeluk Islam secara sukarela.<br />

Mereka juga sangat paham betul,<br />

Nusantara merupakan kepulauan.<br />

Bahkan sebagian besar adalah kepulauan<br />

yang kecil-kecil. Karena itu mereka<br />

berusaha agar populasi pepohonan<br />

di wilayah Nusantara ini terjaga. Hal<br />

ini mereka lakukan dengan memprioritaskan<br />

pertanian sebagai mata pencarian<br />

bagi penduduk Nusantara. Mereka<br />

juga memahami, keadaan alam di<br />

Nusantara berbeda dengan Arab, Afrika,<br />

dan Eropa. Ketiga kawasan ini merupakan<br />

tanah daratan sehingga bila<br />

dijadikan lahan industri tidak mengganggu<br />

keseimbangan alam di sana.<br />

Hal ini berbeda dengan Nusantara.<br />

Bila pepohonan yang ada di pulaupulau<br />

di Nusantara yang kecil-kecil ini<br />

ditebang maka pepohonan yang berfungsi<br />

sebagai pasak bagi bumi menjadi<br />

berkurang. Akibatnya, pulau-pulau<br />

Randang<br />

Fokus Pengawasan, Nomor 4 <strong>Tahun</strong> I Triwulan IV 2004<br />

tersebut akan rentan terhadap banjir,<br />

kemarau, gempa bumi, dan sebagainya.<br />

Karena itu mereka mengembangkan<br />

sektor pertanian. Di samping dapat<br />

menjaga kebutuhan primer penduduk<br />

Nusantara, hal ini juga dapat menjaga<br />

kelestarian alam.<br />

Lalu, bagaimana yang terjadi sejak<br />

100 tahun, 10 tahun dan 1 tahun<br />

belakangan ini? Apakah kaum muslimin<br />

di Nusantara dapat menjaga kelestarian<br />

alam atau sebaliknya selalu<br />

ditimpa bencana alam? Bagaimana<br />

niat dalam belajar para generasi mudanya?<br />

Apakah seperti dinyatakan Syekh<br />

az-Zarnuji yang mengatakan, "ketika<br />

menuntut ilmu hendaklah berniat<br />

mencari ridha Allah ta'ala, mengharap<br />

kebahagiaan di akhirat, menghilangkan<br />

kebodohan dalam diri dan orang<br />

lain, menghidupkan din (agama), dan<br />

melestarikan Islam. Sebab, keabadian<br />

Islam adalah dengan ilmu". Atau para<br />

generasi mudanya selalu dirangsang<br />

untuk memiliki niat mencari ilmu untuk<br />

"mengejar ketertinggalan dalam ilmu<br />

pengetahuan dan teknologi dari Barat"<br />

sementara yang dikejar semakin tidak<br />

terkejar? Atau para generasi kaum<br />

Muslimin selanjutnya sudah<br />

menganggap kuno, kolot atau kampungan<br />

terhadap kitab Ta'limul Muta'alim?<br />

Bukankah kitab ini merupakan salah<br />

satu kitab yang memasyarakat sekian<br />

abad lamanya di Nusantara ini?<br />

Selanjutnya, lihatlah lahan-lahan<br />

subur di Nusantara saat ini. Dimiliki<br />

siapa dan dinikmati siapa lahan-lahan<br />

tersebut? 3

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!