08.08.2013 Views

edisi 4 Tahun 2004.pdf - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI

edisi 4 Tahun 2004.pdf - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI

edisi 4 Tahun 2004.pdf - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

usi dalam pencapaian tujuan dan<br />

fungsi audit. Hal ini karena dalam materi<br />

diklat lebih banyak bersifat teoritis<br />

yang kurang relefan untuk diaplikasikan<br />

dalam pelaksanaan audit, khususnya<br />

pada Departemen <strong>Agama</strong>. Suatu<br />

contoh, materi diklat Sistim Informasi<br />

Manajemen, materi ini boleh dibilang<br />

tidak ada yang bisa diaplikasikan dengan<br />

tugas auditor di lingkungan Dep.<br />

<strong>Agama</strong>. Untuk bisa menerapkan Sistim<br />

Informasi Manajemen, harus didukung<br />

dengan sarana komputer yang terakses<br />

di seluruh unit di lingkungan Dep.<br />

<strong>Agama</strong> mulai dari pusat sampai ke seluruh<br />

daerah, yakni akses yang bukan<br />

hanya bersifat Lokal Area Network<br />

(LAN), atau Metropolitan Areal Network<br />

(MAN), akan tetapi bersifat Wide<br />

Areal Network (WAN).<br />

Apabila dibandingkan antara hasil<br />

audit yang dilakukan oleh para auditor<br />

yang sudah mengikuti Sertifikasi Jabatan<br />

Auditor dengan yang belum<br />

mengikuti, kenyataannya tidak begitu<br />

membawa perubahan besar akan hasil<br />

audit, hal ini karena substansi materi<br />

diklat terlalu teoritis, sedangkan dalam<br />

praktek audit lebih banyak bersifat tek-<br />

Opini<br />

Fokus Pengawasan, Nomor 4 <strong>Tahun</strong> I Triwulan IV 2004<br />

nis dan substansi bidang audit.<br />

Pada akhirnya diklat sertifikasi jabatan<br />

fungsional auditor hanya berfungsi<br />

sebagai upaya legalisasi profesi<br />

auditor dan persyaratan untuk kenaikan<br />

jenjang jabatan auditor. Kondisi ini<br />

kurang menguntungkan bagi auditor,<br />

karena untuk mendapatkan legalisasi<br />

melalui sertifikasi tersebut sangat sulit<br />

untuk didapatkan. Justru hanya menghambat<br />

jenjang karir auditor dengan<br />

dijadikannya sertifikat itu sebagai persyaratan<br />

dalam kenaikan jenjang jabatan<br />

dan kepangkatan auditor.<br />

Salah satu penyebab sulitnya merealisasikan<br />

materi diklat adalah alokasi<br />

waktu audit yang sangat terbatas.<br />

Sementara mekanisme dan prosedur<br />

audit menurut ilmu audit dalam sertifikasi<br />

sangat prosedural dan butuh waktu<br />

yang sangat panjang. Sementara<br />

alokasi waktu yang disediakan dalam<br />

proses audit yang dilakukan pada Itjen<br />

Dep. <strong>Agama</strong> sangat terbatas. Dan faktor<br />

lain yang menyebabkan sulitnya untuk<br />

bisa merealisasikan materi diklat<br />

sertifikasi jabatan fungsional auditor<br />

dalam segala tingkatan dengan realisasi<br />

audit. 3<br />

Menteri <strong>Agama</strong> Muhammad<br />

Maftuh Basyuni (kiri) dan<br />

Inspektur <strong>Jenderal</strong> Slamet<br />

Riyanto (kanan) saat<br />

memberikan pengarahan<br />

kepada pejabat eselon Itjen<br />

Dep. <strong>Agama</strong>. (doc.fp)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!