08.08.2013 Views

edisi 4 Tahun 2004.pdf - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI

edisi 4 Tahun 2004.pdf - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI

edisi 4 Tahun 2004.pdf - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Organisasi terdiri dari orangorang<br />

dalam berbagai jabatan.<br />

Pada saat mereka berkomunikasi<br />

satu sama lain, berkembanglah<br />

keteraturan dan kontak siapa berbicara<br />

dengan siapa. Kedudukan setiap individu<br />

dalam pola dan jaringan yang terjadi<br />

memberi peranan pada orang tersebut.<br />

Pertukaran pesan melalui jalan<br />

tertentu itulah yang dinamakan<br />

jaringan komunikasi.<br />

Peranan individu dalam sistem komunikasi<br />

ditentukan oleh hubungan<br />

struktur antara satu individu dengan individu<br />

lainnya dalam organisasi. Hubungan<br />

ini ditentukan oleh pola hubungan<br />

interaksi individu dengan arus informasi<br />

dalam jaringan komunikasi. Untuk<br />

mengetahui jaringan komunikasi<br />

serta peranannya dapat digunakan<br />

analisis jaringan. Hasil analisis jaringan<br />

dapat diketahui bentuk hubungan<br />

antar individu dalam organisasi. Ada<br />

tujuh peranan jaringan komunikasi<br />

yaitu:<br />

Pertama, klik. Sebuah kelompok<br />

yang paling sedikit. Kebanyakan anggota<br />

klik relatif akrab satu dengan lain<br />

dalam hirarki formal organisasi. Syarat<br />

bagi anggota klik bahwa individu harus<br />

mampu melakukan kontak satu sama<br />

lain. Dalam berkomunikasi mereka<br />

cenderung bertatap muka meski harus<br />

menempuh jarak tertentu.<br />

Kedua, penyendiri (Isolate/Loners).<br />

Melakukan sedikit atau bahkan<br />

AMO<br />

ALIRAN INFORMASI<br />

DALAM ORGANISASI<br />

Oleh Ispawati Asri<br />

Fokus Pengawasan, Nomor 4 <strong>Tahun</strong> I Triwulan IV 2004<br />

tidak melakukan kontak sama sekali<br />

dengan anggota kelompok lainnya.<br />

Konsep diri mereka umumnya kurang<br />

termotivasi oleh cita-cita, kurang berinteraksi<br />

dengan orang lain, kurang berpengalaman<br />

dalam sistem, lebih jarang<br />

menduduki posisi yang kuat dalam<br />

organisasi, cenderung menahan daripada<br />

melancarkan aliran informasi,<br />

relatif tidak puas dengan sistem dan<br />

beranggapan sistem komunikasi tertutup<br />

bagi mereka.<br />

Ketiga, jembatan (Bridge). Sebagai<br />

pengontak langsung antara dua kelompok<br />

pegawai.<br />

Keempat, penghubung. Mengaitkan<br />

satuan-satuan organisasi bersama-sama<br />

dan menggambarkan orangorang<br />

yang bertindak sebagai penyaring<br />

informasi dalam organisasi. Pada<br />

umumnya mereka memiliki kontak komunikasi<br />

lebih besar, memiliki jumlah<br />

informasi berkenaan dimensi isi pesan,<br />

berpartisipasi dalam sistem komunikasi<br />

yang lebih terbuka dan memiliki pengaruh<br />

lebih besar.<br />

Kelima, penjaga gawang (gate<br />

keepers). Orang yang secara strategis<br />

ditempatkan dalam jaringan agar dapat<br />

melakukan pengendalian atas pesan<br />

apa yang akan disebarkan melalui sistem<br />

tersebut.<br />

Keenam, pemimpin pendapat (opinion<br />

leader). Orang tanpa jabatan formal<br />

dalam sistem sosial yang membimbing<br />

pendapat atau mempengaruhi

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!