08.08.2013 Views

edisi 4 Tahun 2004.pdf - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI

edisi 4 Tahun 2004.pdf - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI

edisi 4 Tahun 2004.pdf - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

an telah menyebabkan banyak warga<br />

masyarakat yang hidup di batas garis<br />

kemiskinan, bahkan angka pengangguran<br />

makin bertambah.<br />

Untuk itu harus ada i’tikad baik dari<br />

segenap anak bangsa, khususnya<br />

para pejabat pemerintah sebagai penyelenggara<br />

negara yang peduli pada<br />

pemberantasan KKN. Masyarakat lebih<br />

membutuhkan bukti ketimbang berbagai<br />

janji yang jika tidak teralisir justru<br />

akan membuat sakit hati. Niat baik dan<br />

tulus program 100 hari pemerintah<br />

harus pula disupport semaksimal<br />

mungkin oleh publik. Kontrol harus dilaksanakan<br />

secara terus menerus dengan<br />

komitmen kuat dalam rangka tercapainya<br />

tujuan utama dari program<br />

pemerintah yaitu pemberantasan KKN.<br />

Dalam kaitan itu pula, Presiden Susilo<br />

antara lain telah memberikan 9<br />

instruksi kepada para gubernur yang<br />

harus dijalankan dan dijabarkan di<br />

daerahnya masing-masing. Adapun isi<br />

dari 9 instruksi tersebut adalah agar<br />

para gubernur :<br />

Pertama, melaksanakan konsolidasi,<br />

normalisasi, dan rekonsiliasi.<br />

Kedua, merespon harapan masyarakat<br />

dengan sungguh-sungguh bekerja<br />

dan memberikan hasil nyata.<br />

Ketiga, memahami dan mengimplementasikan<br />

kebijakan dan program<br />

pemerintah 2004-2009.<br />

Keempat, mengembangkan inisiatif,<br />

inovasi dan aksi nyata sesusai kondisi<br />

daerah masing-masing.<br />

Kelima, memberi contoh sebagai<br />

pejabat yang bersih dari KKN dan menegakkan<br />

hukum di daerahnya.<br />

Fokus Utama<br />

Fokus Pengawasan, Nomor 4 <strong>Tahun</strong> I Triwulan IV 2004<br />

Keenam, seluruh waktu gubernur,<br />

bupati dan walikota berada di daerahnya<br />

masing-masing, dan membatasi<br />

kunjungan ke luar negeri.<br />

Ketujuh, membatasi kunjungan ke<br />

luar negeri, kecuali memberi manfaat<br />

yang tinggi bagi masyarakat.<br />

Kedelapan, meningkatkan komunikasi<br />

langsung dengan rakyat untuk<br />

memecahkan masalah dan mengukur<br />

taraf hidup masyarakat.<br />

Kesembilan, melakukan langkah-langkah<br />

antisipatif dan proaktif untuk<br />

mencegah membesarnya masalah di<br />

daerah.<br />

Instruksi Presiden tersebut sebenarnya<br />

penegasan kesungguhan pemerintah<br />

dalam rangka pemberantasan<br />

KKN. Secara formal mungkin untuk<br />

para Gubernur, namun substansinya<br />

bisa juga untuk seluruh pejabat pemerintah<br />

pusat dan daerah. Khusus untuk<br />

pemberantasan KKN, pada instruksi<br />

ke-5 jelas dinyatakan bahwa setiap<br />

pejabat harus memberi contoh sebagai<br />

pejabat yang bersih dari KKN dan menegakkan<br />

hukum di daerahnya masing-masing.<br />

Prioritas program<br />

Tentunya dalam rangka melaksanakan<br />

tugas pemberantasan KKN, semua<br />

pihak harus terlibat, begitu pula<br />

halnya dengan masyarakat. "Aktor utama"<br />

sebenarnya ada pada para penyelenggara<br />

negara (pejabat negara). Untuk<br />

itu harus ada contoh figur pejabat<br />

yang khususnya bersih dari KKN, sekaligus<br />

dapat memberi contoh riil bagi<br />

para pejabat lainnya di negeri ini.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!