edisi 4 Tahun 2004.pdf - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI
edisi 4 Tahun 2004.pdf - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI
edisi 4 Tahun 2004.pdf - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Fokus Utama<br />
P<strong>RI</strong>O<strong>RI</strong>TAS PROGRAM 100 HA<strong>RI</strong><br />
KABINET INDONESIA BERSATU<br />
Tepat 20 Oktober 2004, Kabinet<br />
Indonesia Bersatu dilantik oleh<br />
Presiden Susilo Bambang<br />
Yudhoyono. Begitu banyak harapan<br />
masyarakat ditumpukan pada jajaran<br />
kabinet tersebut. Memang menurut<br />
analisis beberapa pakar politik, ekonomi,<br />
dan hukum komposisi kabinet belum<br />
memenuhi harapan publik, namun<br />
menurut Presiden "sulit untuk memenuhi<br />
keinginan banyak pihak pada saat<br />
ini".<br />
Pernyataan Presiden tersebut sebenarnya<br />
sungguh bijaksana, karena secara<br />
riil memang sulit untuk dapat<br />
mengikuti keinginan masyarakat yang<br />
mewakili banyak kepentingan, yang<br />
mungkin lebih urgen adalah kita lihat<br />
dahulu kinerja kabinet dalam waktu<br />
100 hari ini. Masyarakat nantinya akan<br />
dapat menilai bagaimana para<br />
Menteri/Pimpinan LPND melaksanakan<br />
tugas seoptimal mungkin.<br />
Dengan memperhatikan situasi dan<br />
kondisi ekonomi makro saat ini, maka<br />
kinerja Kabinet Indonesia Bersatu<br />
harus benar-benar solid, mempunyai<br />
kebijakan dan mungkin terobosan<br />
yang sesuai dengan kebutuhan riil<br />
publik dan bersikap transparan. Namun<br />
inti dari semua kerja kabinet untuk<br />
era saat ini adalah bagaimana<br />
mensukseskan program kerja 100 hari,<br />
khususnya dalam rangka pemberantasan<br />
KKN.<br />
Fokus Pengawasan, Nomor 4 <strong>Tahun</strong> I Triwulan IV 2004<br />
Pemberantasan KKN<br />
Masalah pemberantasan KKN terus<br />
menjadi diskursus, bahkan menjadi topik<br />
hangat dalam setiap kesempatan<br />
seminar/diskusi, baik yang diselenggarakan<br />
oleh pemerintah maupun masyarakat<br />
(LSM). Namun hasil (outcomes)<br />
dan manfaat (benefit) sampai saat ini<br />
masih saja belum memuaskan masyarakat.<br />
Adalah suatu kewajaran berharap<br />
banyak kepada jajaran kabinet<br />
mengingat masyarakat mendambakan<br />
situasi dan kondisi yang aman, tertib,<br />
damai dan sejahtera. Kondisi tersebut<br />
saat ini dapat dikatakan masih sering<br />
mengalami gangguan/hambatan di lapangan.<br />
Masyarakat sangat berharap pada<br />
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono<br />
dan jajaran Kabinet Indonesia Bersatu<br />
agar masalah pemberantasan KKN<br />
mendapat perhatian serius. Sudah saatnya<br />
kita semua bersama-sama untuk<br />
menyukseskan program tersebut, karena<br />
dengan adanya KKN selama ini ternyata<br />
telah melemahkan kerja birokrasi<br />
pemerintah.<br />
Masyarakat tidak saja sebatas mengidamkan<br />
pemerintah yang bersih<br />
(clean government) dan kepemerintahan<br />
yang baik (good governance). Lebih<br />
dari itu masyarakat ingin ada kesungguhan<br />
dari para penyelenggara negara<br />
dapat merealisasikannya sesegera<br />
mungkin karena memang kebutuhan<br />
mendesak. Berbagai himpitan kehidup-