edisi 4 Tahun 2004.pdf - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI
edisi 4 Tahun 2004.pdf - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI
edisi 4 Tahun 2004.pdf - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Jabatan Fungsional<br />
Auditor merupakan<br />
salah satu dari<br />
jabatan fungsional yang ada di<br />
lingkungan pemerintahan. Setiap jenis<br />
jabatan fungsional, memiliki aturan dan<br />
kode etik tersendiri. Pejabat fungsional<br />
dituntut profesional dalam profesinya<br />
tersebut. Seorang dokter harus profesional<br />
dibidangnya, seorang guru harus<br />
profesional dibidangnya. Salah<br />
satu perbedaan jabatan fungsional dengan<br />
jabatan struktural adalah bahwa<br />
kalau jabatan fungsional harus dilakukan<br />
oleh orang yang profesional dibidangnya,<br />
sedangkan jabatan struktural<br />
bisa dikerjakan tanpa tuntutan profesionalisme<br />
tertentu.<br />
Contoh, kegiatan audit hanya bisa<br />
dilakukan oleh pejabat fungsional auditor,<br />
tidak bisa dilakukan oleh seorang<br />
pejabat struktural, begitu juga jabatan<br />
fungsional guru, tidak bisa dilakukan<br />
oleh orang yang bukan berlatar belakang<br />
guru, kalaupun ada itu hanya pengecualian<br />
saja. Seorang fungsional<br />
peneliti, hanya bisa dilakukan oleh<br />
para peneliti, tidak bisa dilakukan oleh<br />
orang bukan peneliti. Akan tetapi untuk<br />
jabatan struktural bisa dilakukan oleh<br />
siapa saja asalkan memenuhi aturan<br />
yang berlaku.<br />
Sebagai yuridis formal, jabatan<br />
fungsional auditor diatur dalam Keputusan<br />
Menpan No. 19 tahun 1996 ten-<br />
Opini<br />
DIKLAT SERTIFIKASI<br />
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR<br />
DAN REALISASI AUDIT<br />
Oleh Yati Nurhayati<br />
Fokus Pengawasan, Nomor 4 <strong>Tahun</strong> I Triwulan IV 2004<br />
tang Jabatan Fungsional Auditor, Keputusan<br />
Presiden No. 87 tahun 1999<br />
tentang Rumpun Jabatan Fungsional<br />
Pegawai Negeri Sipil, Kepmenpan No.<br />
17/KEP/M.PAN/4/2002 tanggal 9 April<br />
2002 tentang Penyesuaian Penamaan<br />
Jabatan Fungsional Auditor, dan Keputusan<br />
Presiden No. 23 tahun 2002<br />
tanggal 23 April 2002 tentang Tunjangan<br />
Jabatan Fungsional Auditor. Berdasarkan<br />
ketentuan tentang jabatan<br />
fungsional Auditor tersebut, ditetapkan<br />
jenjang jabatan fungsional auditor dan<br />
tunjangan jabatan berdasarkan jenjang<br />
jabatan tersebut. Setiap jenjang jabatan<br />
fungsional auditor, untuk kenaikan<br />
pangkatnya harus memenuhi angka<br />
kredit yang disyaratkan. Selain harus<br />
memenuhi angka kredit yang dipersyaratkan,<br />
untuk jabatan tertentu dipersyaratkan<br />
pula harus melalui sertifikasi<br />
yang ditentukan. Untuk bisa menjadi<br />
auditor, harus lulus sertifikasi jabatan<br />
auditor untuk anggota tim. Untuk bisa<br />
naik dari Jabatan Auditor Ahli Muda<br />
(III/c) menjadi Auditor Ahli Muda III/d,<br />
harus lulus sertifikasi Tk Ketua Tim.<br />
Untuk kenaikan dari Auditor Ahli Muda<br />
(III/d) menjadi Auditor Ahli Madya<br />
(IV/a) harus memiliki sertifikasi tingkat<br />
pengendali teknis (Dalnis). Dan dari<br />
Auditor Ahli Madya untuk bisa menjadi<br />
Auditor Ahli Utama harus lulus sertifikasi<br />
pengendali mutu (Daltu).<br />
Proses untuk bisa mendapatkan