02.01.2015 Views

20140825_MajalahDetik_143

20140825_MajalahDetik_143

20140825_MajalahDetik_143

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

selingan<br />

negara Islam. Perdebatan via surat itu lalu dibukukan<br />

oleh penerbit Djambatan pada 1997<br />

dengan judul Tidak Ada Negara Islam.<br />

●●●<br />

Nurcholish Madjid juga dikenal dengan konsep<br />

integrasi segitiga keislaman, kemodernan,<br />

Kita harus memandang Cak Nur secara kreatif.<br />

Jadi pikiran Cak Nur itu bukan kata benda, tapi<br />

kata kerja. Jadi bukan sesuatu yang sudah<br />

selesai kemudian kita tinggal pakai. Kita harus<br />

mengolahnya kembali.<br />

dan keindonesiaan sebagai hasil dari proses liberalisasi<br />

dan sekularisasi yang dikembangkannya.<br />

Hal itu kemudian disebarkan melalui berbagai<br />

lembaga atau institusi yang didirikannya dan<br />

institusi yang dia aktif di dalamnya. Mulai Paramadina<br />

dan universitasnya; pendirian Sekolah<br />

Madania di Parung, Bogor; Sekolah Sevilla di<br />

Pulomas, Jakarta Timur; sampai Perkumpulan<br />

Membangun Kembali Indonesia (PMKI) pada<br />

2003.<br />

Universitas Paramadina, yang didirikan pada<br />

1986, menurut Dawam, sebenarnya dimaksudkan<br />

sebagai lembaga yang mengemban misi<br />

pembaruan Islam Cak Nur. Namun, karena<br />

persoalan eksistensi, Universitas Paramadina,<br />

sebagaimana universitas-universitas lainnya,<br />

baik swasta maupun negeri, telah mengalami<br />

kontaminasi pasar.<br />

Beberapa murid Cak Nur, termasuk istrinya,<br />

Omi Komariah, lalu keluar dan membentuk<br />

Nurcholish Madjid Society (NCMS) pada<br />

28 Mei 2008. Hal itu, menurut Budhy, tidak<br />

dimaksudkan untuk mengkultuskan Cak Nur.<br />

Sebab, sebuah pemikiran dan pribadi tidak<br />

boleh dikultuskan. Lewat komunitas ini mereka<br />

mencoba memperbarui, mengembangkan,<br />

mengkontekstualisasikan kembali apa yang<br />

dulu pernah Cak Nur pikirkan atau lakukan, tapi<br />

mungkin sekarang kondisinya sudah berbeda.<br />

Atau masalah yang dulu belum dipikirkan, sekarang<br />

harus dipikirkan.<br />

“Kita harus memandang Cak Nur secara krea-<br />

Majalah detik 25 - 31 AGUSTUS 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!