02.01.2015 Views

20140825_MajalahDetik_143

20140825_MajalahDetik_143

20140825_MajalahDetik_143

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

selingan<br />

Nilai koleksi<br />

buku Cak Nur<br />

dibandingkan<br />

dengan rumah<br />

ini kayaknya<br />

lebih mahal<br />

buku.<br />

Secarik undangan dari sebuah<br />

lembaga di negara tetangga masuk<br />

Sekretariat Yayasan Paramadina, kawasan<br />

Pondok Indah, Jakarta Selatan.<br />

Isinya, selain meminta kesediaan Dr Nurcholish<br />

Madjid (Cak Nur) menjadi pembicara, si pengundang<br />

menyatakan siap menanggung biaya<br />

transportasi dan akomodasi. Juga menjanjikan<br />

honor yang, menurut Rahmat Hidayat, kurang<br />

memadai untuk tokoh sekaliber Cak Nur.<br />

Karena itu, saat menyerahkan undangan itu<br />

bersama tumpukan surat lain ke kediaman Cak<br />

Nur di kawasan Tanah Kusir, Jakarta Selatan,<br />

Rahmat, yang menjadi asisten Cak Nur sejak<br />

1995, menduga undangan tersebut tak akan direspons<br />

dengan baik. Tapi dia keliru. “Saya kan<br />

tidak mencari honor, Mat. Tapi acara ini cukup<br />

penting dan pesertanya cukup beragam,” kata<br />

Rahmat menirukan ucapan Cak Nur.<br />

Omi Komariah, istri Cak Nur, pun menyatakan<br />

suaminya tak pernah membicarakan soal<br />

honor sebagai pembicara diskusi atau seminar.<br />

Kesediaan memenuhi undangan biasanya lebih<br />

karena substansi tema dan materi yang akan<br />

disampaikan serta calon peserta. “Kalau dapat<br />

undangan ke luar negeri itu malah seringnya<br />

nombok,” ujar Omi diiringi senyum simpul. “Semua<br />

disyukuri saja. Yang penting, materi yang<br />

disampaikan bisa tersebarkan dengan baik,”<br />

tuturnya.<br />

Suatu kali, seorang teman Cak Nur yang diminta<br />

menggantikannya sebagai pembicara di<br />

sebuah perusahaan badan usaha milik negara<br />

mengucapkan terima kasih karena mengaku<br />

menerima honor lumayan besar. Tapi, pada<br />

kesempatan yang lain, teman yang sama menyatakan<br />

kurang senang karena ternyata si<br />

pengundang tak memberinya honor.<br />

Meski kerap nombok, setiap kali bertandang<br />

ke luar negeri, Cak Nur selalu menyempatkan<br />

diri berbelanja buku sebagai oleh-oleh. Di lantai<br />

dua, yang merupakan ruang kerja sekaligus<br />

perpustakaan pribadi Cak Nur, ada lima rak<br />

besar yang dipadati deretan aneka buku. Semuanya<br />

dilengkapi dengan kode-kode katalog<br />

untuk memudahkan pencarian. Tema bukunya<br />

amat beragam. Selain buku-buku eksakta<br />

dan komputer, ada buku-buku mengenai ilmu<br />

kemanusiaan, agama, budaya, peradaban, dan<br />

beberapa novel, di antaranya The Da Vinci Code<br />

Majalah detik 25 - 31 agustus 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!