02.01.2015 Views

20140825_MajalahDetik_143

20140825_MajalahDetik_143

20140825_MajalahDetik_143

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Fokus<br />

Saya bisa jamin<br />

100 persen, semua<br />

larangan itu saya<br />

patuhi.<br />

Agus Gumiwang<br />

Lamhot/detikcom<br />

pengunduran diri. Tak ada keberatan buat Agus<br />

membantu Kalla asalkan dukungan itu bersifat<br />

pribadi, tanpa membawa embel-embel Golkar,<br />

dan tak mengajak kader lain. Jika melanggar,<br />

Agus akan dipecat dari partai.<br />

“Ini surat dari DPP yang paling bagus, yang<br />

paling demokratis,” ujarnya. “Saya bisa jamin<br />

100 persen, semua larangan itu saya patuhi.”<br />

Karena itu, Agus kaget, hanya delapan hari<br />

setelahnya, ia juga ditendang dari partai. Padahal,<br />

kata dia, sebelumnya, sanksi terberat dari<br />

tidak mendukung Prabowo hanyalah dipecat<br />

dari kepengurusan.<br />

Poempida lebih terperanjat lagi karena ia<br />

malah tak pernah ditegur secara lisan ataupun<br />

lewat surat. “Harusnya tetap dong saya diajak<br />

bicara dulu,” kata anggota DPR dari Golkar ini.<br />

“Tiba-tiba jebret aja dipecat.”<br />

Padahal Poempida mengaku beberapa kali<br />

bertemu dengan Ketua DPP Bidang Organisasi<br />

Mahyudin, yang juga jadi anggota mahkamah<br />

partai. Tapi Mahyudin tak pernah memberi<br />

tahu apa-apa soal rencana pemecatannya.<br />

Poempida mengatakan, sejak lama ia menyatakan<br />

diri sebagai bagian dari faksi Kalla di<br />

Golkar. Ia juga pernah ditegur seorang pejabat<br />

teras Golkar karena menagih janji kemenangan<br />

Ical dalam musyawarah nasional 2009, yakni<br />

membangun kantor partai setinggi 30 lantai<br />

dan menyediakan dana abadi partai sebesar Rp<br />

1 triliun.<br />

Kini ketiganya memakai jasa firma hukum<br />

Lubis Santosa & Maramis buat menggugat<br />

keabsahan surat pemecatan dari Ical. Mereka<br />

menilai pemecatan yang tertuang dalam surat<br />

yang dibuat di kantor advokat Todung Mulya<br />

Lubis itu menyalahi aturan partai.<br />

Semestinya, kata Poempida, pemecatan didahului<br />

dua kali surat peringatan dan ada pemberhentian<br />

sementara. Nusron hanya diberi<br />

satu kali surat peringatan. Agus dan Poempida<br />

sama sekali tak disurati.<br />

Poempida juga berargumen, rapat khusus<br />

DPP Golkar tidak berhak menaikkan sanksi<br />

pemecatan dari kepengurusan menjadi pemberhentian<br />

dari partai. Akan halnya kesalahan<br />

mendukung Jokowi-JK, menurut dia, Rapat<br />

Pimpinan Nasional VI 2014 Golkar tak pernah<br />

menyebutkan bahwa kader Golkar harus mendukung<br />

Prabowo.<br />

Majalah detik 25 - 31 agustus 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!