Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
hukum<br />
Padahal Rp 2 juta<br />
itu tidak sedikit bagi<br />
saya. Itu hasil utang<br />
anak saya yang jadi<br />
tulang punggung<br />
keluarga sejak saya<br />
dipenjara.<br />
permohonan banding. “Selama sidang, manajer<br />
dan pemilik karaoke tidak jadi saksi. Yang jadi<br />
saksi cuma RR sama polisi,” tuturnya.<br />
Setelah 12 bulan dibui, Sri berharap bisa merayakan<br />
Idul Fitri pada 19 Agustus 2012 bersama<br />
keluarganya. Putri keduanya, SJ—saat itu berusia<br />
17 tahun―lalu berusaha mencarikan uang<br />
untuk membayar denda Rp 2 juta sebagai<br />
pengganti kurungan 2 bulan. Namun,<br />
setelah membayar denda, Sri tak<br />
kunjung dibebaskan. Niat berlebaran<br />
bersama keluarga pun<br />
kandas. Satu bulan kemudian<br />
ia baru bisa menghirup udara<br />
bebas.<br />
“Padahal Rp 2 juta itu tidak<br />
sedikit bagi saya. Itu hasil<br />
utang anak saya yang jadi tulang<br />
punggung keluarga sejak<br />
saya dipenjara,” ucapnya.<br />
Wanita lulusan sekolah dasar<br />
yang awam soal hukum itu baru<br />
tahu bisa meminta perlindungan lembaga<br />
bantuan hukum saat proses sidang sudah<br />
berjalan. Meski terlambat, Sri akhirnya meminta<br />
bantuan LBH Mawar Saron Semarang untuk<br />
mendampinginya dan mengajukan permohonan<br />
kasasi ke Mahkamah Agung.<br />
Setelah menjalani kurungan selama 13 bulan,<br />
Sri baru tahu trio hakim agung, yaitu Profesor<br />
Dr Komariah Emong Sapardjaja, Suhadi, dan Dr<br />
Salman Luthan, mengabulkan kasasinya dan<br />
membebaskannya dari semua dakwaan.<br />
Atas dasar putusan itu, didampingi LBH<br />
Mawar Saron, Sri menggugat jaksa dan polisi.<br />
Ia menuntut ganti rugi, antara lain Rp 1 juta,<br />
seperti diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor<br />
27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab<br />
Undang-Undang Hukum Acara Pidana, Pasal 9<br />
ayat 1; ganti denda yang telah dibayarnya sebesar<br />
Rp 2 juta; biaya perkara Rp 2.500; dan Rp 12<br />
juta sebagai pengganti nafkahnya yang hilang<br />
selama dibui (sesuai upah minimum regional<br />
Semarang, dikalikan 13 bulan).<br />
PN Semarang pada 14 Januari 2013 menolak<br />
gugatan tersebut. Namun dikabulkan oleh Pengadilan<br />
Tinggi pada 15 April 2013. Pengadilan menghukum<br />
polisi dan jaksa untuk memberi ganti rugi<br />
sebesar Rp 5 juta kepada Sri, mengembalikan<br />
denda yang telah dibayar Sri sebesar Rp 2 juta<br />
Majalah detik 25 - 31 agustus 2014