Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Fokus<br />
Ical ketika menerima Prabowo<br />
di rumahnya, Jalan Ki<br />
Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta<br />
Pusat, April lalu. Ical mengancam<br />
akan memecat kader yang tak<br />
mendukung Prabowo-Hatta pada<br />
pemilihan presiden 2014.<br />
Hasan/detikcom<br />
GP Ansor, bukan kader Golkar.<br />
Lagi pula ia merasa sanksi dicopot dari<br />
jabatan di partai tak terlalu berat. “Saya wakil<br />
bendahara umum, meski enggak pernah tahu<br />
duitnya,” kata Nusron. “Kalau saya dipecat dari<br />
pengurus, ya pecat, deh, istilahnya begitu.”<br />
Karena itu pula, ia memilih absen saat diminta<br />
datang ke rapat khusus DPP Golkar tersebut.<br />
Nusron memilih menghadiri pengajian di sebuah<br />
pondok pesantren di Kudus, yang sudah<br />
dijadwalkan dua bulan sebelumnya.<br />
Hasil rapat khusus itu ternyata malah bikin<br />
Ical berang. “Pak Ical marah,” kata Muladi. “Dipanggil<br />
rapat khusus sudah, tapi setelah itu di<br />
luar masih berteriak keras lagi dan itu membuat<br />
Ketua Umum kesal sekali.”<br />
Lima hari setelah rapat khusus itu, Ical<br />
menerbitkan surat pemecatan gelombang<br />
pertama. Ia memberhentikan Nusron Wahid,<br />
Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Poempida<br />
Hidayatullah.<br />
Dalam surat pemecatan, Ical menilai pernyataan<br />
mereka di berbagai media cenderung<br />
menyerang dan memprotes keputusan partai.<br />
“Hal tersebut sangat merugikan perjuangan<br />
Partai Golkar,” tulis Ical.<br />
Agus Gumiwang kaget dipecat dari Golkar.<br />
Ia merasa tak bersalah karena memilih mendukung<br />
Kalla, satu-satunya kader Golkar dalam<br />
pemilihan presiden. Apalagi sebelumnya ia<br />
menyurati Ical dan menyatakan berhenti atau<br />
setidaknya nonaktif dari jabatan Ketua DPP<br />
Bidang Hubungan Luar Negeri dan Pertahanan<br />
Keamanan.<br />
Agus juga menemui Wakil Ketua Umum<br />
Theo L. Sambuaga dan Muladi pada 16 Juni<br />
2014 buat menjelaskan penolakannya mendukung<br />
Prabowo. “Dari raut mukanya, saya lihat<br />
mereka kecewa,” ujarnya.<br />
Namun, saat Agus pulang, Theo memberinya<br />
surat yang menyatakan partai menerima<br />
Majalah detik 25 - 31 agustus 2014