02.01.2015 Views

20140825_MajalahDetik_143

20140825_MajalahDetik_143

20140825_MajalahDetik_143

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Fokus<br />

Ical ketika menerima Prabowo<br />

di rumahnya, Jalan Ki<br />

Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta<br />

Pusat, April lalu. Ical mengancam<br />

akan memecat kader yang tak<br />

mendukung Prabowo-Hatta pada<br />

pemilihan presiden 2014.<br />

Hasan/detikcom<br />

GP Ansor, bukan kader Golkar.<br />

Lagi pula ia merasa sanksi dicopot dari<br />

jabatan di partai tak terlalu berat. “Saya wakil<br />

bendahara umum, meski enggak pernah tahu<br />

duitnya,” kata Nusron. “Kalau saya dipecat dari<br />

pengurus, ya pecat, deh, istilahnya begitu.”<br />

Karena itu pula, ia memilih absen saat diminta<br />

datang ke rapat khusus DPP Golkar tersebut.<br />

Nusron memilih menghadiri pengajian di sebuah<br />

pondok pesantren di Kudus, yang sudah<br />

dijadwalkan dua bulan sebelumnya.<br />

Hasil rapat khusus itu ternyata malah bikin<br />

Ical berang. “Pak Ical marah,” kata Muladi. “Dipanggil<br />

rapat khusus sudah, tapi setelah itu di<br />

luar masih berteriak keras lagi dan itu membuat<br />

Ketua Umum kesal sekali.”<br />

Lima hari setelah rapat khusus itu, Ical<br />

menerbitkan surat pemecatan gelombang<br />

pertama. Ia memberhentikan Nusron Wahid,<br />

Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Poempida<br />

Hidayatullah.<br />

Dalam surat pemecatan, Ical menilai pernyataan<br />

mereka di berbagai media cenderung<br />

menyerang dan memprotes keputusan partai.<br />

“Hal tersebut sangat merugikan perjuangan<br />

Partai Golkar,” tulis Ical.<br />

Agus Gumiwang kaget dipecat dari Golkar.<br />

Ia merasa tak bersalah karena memilih mendukung<br />

Kalla, satu-satunya kader Golkar dalam<br />

pemilihan presiden. Apalagi sebelumnya ia<br />

menyurati Ical dan menyatakan berhenti atau<br />

setidaknya nonaktif dari jabatan Ketua DPP<br />

Bidang Hubungan Luar Negeri dan Pertahanan<br />

Keamanan.<br />

Agus juga menemui Wakil Ketua Umum<br />

Theo L. Sambuaga dan Muladi pada 16 Juni<br />

2014 buat menjelaskan penolakannya mendukung<br />

Prabowo. “Dari raut mukanya, saya lihat<br />

mereka kecewa,” ujarnya.<br />

Namun, saat Agus pulang, Theo memberinya<br />

surat yang menyatakan partai menerima<br />

Majalah detik 25 - 31 agustus 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!