Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Bagaimana Anda melihat potensi laut di<br />
Indonesia yang begitu luas<br />
Sebenarnya potensi kelautan kita ini luar biasa,<br />
sehingga tidak layak orang pulau itu miskin.<br />
Sumber daya kelautan kita di sini banyak yang<br />
dicuri karena keterbatasan industri tangkap<br />
kita. Teknologi masyarakat nelayan kita belum<br />
memadai. Padahal kita punya BPPT (Badan<br />
Pengkajian dan Penerapan Teknologi), yang<br />
bisa mengetahui gerakan ikan di mana, jenis<br />
ikan apa. Ini harus dimanfaatkan. Di Bantaeng<br />
saya sudah banyak kerja sama dengan BPPT<br />
sejak 2009, seperti dalam pengembangan ikan<br />
nila dan produksi pupuk SRF atau slow release<br />
fertilizer (pupuk lepas lambat).<br />
Dengan satu kali pemupukan bisa sampai<br />
panen. Hasilnya bisa kita lihat, jagung menjadi<br />
gede-gede. Jadi, di daerah marginal, pupuk itu<br />
bisa kita modifikasi dengan menambah unsur<br />
yang kurang di tanah. Selama ini kita mengenalnya<br />
hanya pupuk urea atau NPK dari Kalimantan<br />
Timur. Karena jauh, kadang lewat dua<br />
minggu dari waktu pemupukan baru pupuk<br />
datang. Ini persoalan yang kerap terjadi di sek-<br />
interview<br />
Bupati Bantaeng H M. Nurdin<br />
Abdullah ketika melakukan<br />
panen jagung.<br />
muhammad akSar<br />
sapi, kita harus libatkan masyarakat dan pengusaha<br />
peternakan. Coba uang yang ada ini disebar<br />
untuk membesarkan sentra ternak di daerah.<br />
Contoh di Bantaeng, daging (sapi terbaik)<br />
Kobe sudah bisa kita bikin walau baru satu ekor<br />
satu tahun. Lahan kita tidak ada masalah sebetulnya,<br />
punya kita masih sangat luas, teknologi<br />
juga sudah kita kuasai. Permasalahannya, kita<br />
tidak berpihak pada peternak.<br />
Majalah detik 25 - 31 agustus 2014