<strong>Penelitian</strong> kebijakan memiliki tujuan yang lebih luas, antara lain dampak kebijakan,perubahan perilaku, atau terjalinnya hubungan, sementara kedua metode evaluasikonvensional tidaklah tepat digunakan untuk mengevaluasi tujuan-tujuan ini. Metodemetodetersebut juga sulit diterapkan dalam mengevaluasi keluaran (output) yangdianggap penting dalam program penelitian kebijakan, seperti makalah pembekalankebijakan (policy briefing papers), website, pertemuan-pertemuan publik, pertemuanpertemuantatap muka, koalisi-koalisi <strong>dan</strong> jaringan-jaringan. Selain itu, kedua metode inijuga tidak memperhitungkan berbagai pemangku kepentingan yang ingin digandeng olehprogram penelitian kebijakan, antara lain pembuat kebijakan, birokrat, lembaga donor,kalangan bisnis, organisasi kemasyarakatan, media atau publik. Dengan demikian,keberhasilan output penelitian harus dilihat tidak semata dari banyaknya kutipan dalamsuatu jurnal akademik, tetapi juga jika para peneliti kebijakan mampu menyampaikansuatu masalah pembangunan seringkas mungkin untuk dapat dibaca <strong>dan</strong> diperhatikanoleh seorang pembuat kebijakan; atau jika mereka dikutip dalam suatu artikel surat kabarterkenal; atau jika penelitiannya berhasil menghubungkan organisasi kemasyarakatan <strong>dan</strong>suatu pelaku bisnis swasta yang bergerak dalam bi<strong>dan</strong>g yang sama.Singkatnya, program-program penelitian kebijakan memerlukan pendekatan-pendekatan<strong>Pemantauan</strong> <strong>dan</strong> <strong>Evaluasi</strong> (Monitoring and Evaluation/ M&E) yang baru di sampingpeer review akademik <strong>dan</strong> penghitungan kutipan konvensional; dengan demikian dapatdiketahui apakah program-program tersebut mencapai tujuannya, tidak semata dalamlingkungan akademis namun juga di dunia non-akademis. Hal ini telah menjadi perhatianbagi lembaga-lembaga pembangunan yang membiayai pelaksanaan penelitian. Merekaingin mengetahui apakah penelitian yang di<strong>dan</strong>ai telah menghasilkan perubahan di luarlingkungan akademis, serta bagaimana <strong>dan</strong> dimana mereka dapat mengalokasikan <strong>dan</strong>a<strong>dan</strong>auntuk penelitian-penelitian yang mendukung pencapaian tujuan-tujuanpembangunan. Singkatnya, mereka ingin mengetahui dampak suatu penelitian.14 | P a g e
1.3 Beberapa Definisi mengenai DampakIstilah ‘dampak’ secara umum telah dikenal luas dalam dunia pembangunan, sejak istilahini dimasukkan dalam kriteria untuk evaluasi bantuan pembangunan OECD-DAC, yaitu:relevansi, efisiensi, efektivitas, dampak, <strong>dan</strong> keberlanjutan. Para peneliti kebijakan dalambi<strong>dan</strong>g pembangunan internasional begitu akrab dengan konsep ini. Namun jika ide‘dampak’ diaplikasikan dalam penelitian kebijakan, nampak jelas a<strong>dan</strong>ya perbedaanpertanyaaan-pertanyaan yang muncul daripada ketika ide ‘dampak’ diterapkan dalamprakarsa-prakarsa bantuan pembangunan. Untuk mengukur dampak (juga relevansi,efisiensi, efektifitas, <strong>dan</strong> keberlanjutan) penelitian kebijakan, kita memerlukan proses <strong>dan</strong>metode yang mencakup aspek keterkaitan antara penelitian dengan kebijakan yangkompleks.Pertama, dampak, hasil (outcome), <strong>dan</strong> perubahan-perubahan tidak langsung merupakansatu bagian penting dari dampak non-akademik penelitian yang sulit untuk diidentifikasi.Davis, Nutley <strong>dan</strong> Walter menyatakan:Dampak non-akademik penelitian terkait dengan identifikasi atas pengaruh hasilpenelitian terhadap kebijakan, praktek-praktek manajerial <strong>dan</strong> konvensional,tingkah laku sosial atau diskursus publik. Dampak-dampak tersebut mungkininstrumental, dalam arti mempengaruhi perubahan kebijakan <strong>dan</strong> pelaksanaannya,serta tingkah laku, ataupun konseptual, yaitu mengubah pengetahuan, pemahaman<strong>dan</strong> sikap seseorang terhadap isu-isu sosial. (Davies, Nutley <strong>dan</strong> Walter, 2005:11,penekanan sesuai aslinya).Dampak instrumental maupun dampak konseptual penelitian sulit untuk diukur. Dampakinstrumental penelitian terhadap kebijakan atau pelaksanaannya seringkali terjadibersamaan dengan serangkaian kejadian-kejadian lain yang terkait, sehingga tidaklahmudah untuk menentukan kontribusi relatif penelitian terhadap hasil. Semakin banyaklagi kesulitan-kesulitan lain untuk mengukur dampak konseptual, karena hasil penelitianmungkin saja telah beralih menjadi anekdot, catchphrase, ataupun pengetahuan yangditerima luas. Dalam kasus-kasus tersebut penelitian mungkin telah benar-benar15 | P a g e
- Page 1 and 2: Membuat Perbedaan:Pemantauan dan Ev
- Page 3 and 4: ISBN 978 0 85003 848 4Hak Cipta Ove
- Page 5 and 6: Boks dan BaganBok 1. CGIAR, termasu
- Page 7 and 8: Istilah dan SingkatanAARKajian Pask
- Page 9 and 10: OECD-DACCommittee)OPMPARCCentre)Kom
- Page 11 and 12: Ringkasan EksekutifMakalah ini bert
- Page 13: 1 Pendahuluan: Dampak non-akademik
- Page 17 and 18: • Manajemen: Berbagai sistem dan
- Page 19 and 20: • Bidang Kinerja V - Evaluasi has
- Page 21 and 22: dan bagaimana caranya, apa saja asu
- Page 23 and 24: Bagan 2. Bidang Analisis Pemangku K
- Page 25 and 26: Indikator (atau indikator yang dapa
- Page 27 and 28: yang potensial seringkali sudah cuk
- Page 29 and 30: Bagan 5. Proses membangun Jalur dan
- Page 31 and 32: Berbagai kejadian eksternal yang pe
- Page 33 and 34: Working Group on Performance Measur
- Page 35 and 36: 2.1.4 Matrik-matrik ModularLevel: p
- Page 37 and 38: (3) Sebuah Gantt chart dapat diguna
- Page 39 and 40: manajer program. Mereka mengkaji pr
- Page 41 and 42: untuk menentukan apakah mereka masi
- Page 43 and 44: Organisasi yang terlibat diantarany
- Page 45 and 46: Appreciative Inquiry merupakan suat
- Page 47 and 48: Setelah melakukan wawancara secara
- Page 49 and 50: Contoh ini menunjukkan bahwa meskip
- Page 51 and 52: c. Kalimat pertama (atau terakhir)
- Page 53 and 54: Tim evaluasi memutuskan untuk melak
- Page 55 and 56: mengevaluasi ‘jaringan pengetahua
- Page 57 and 58: pengetahuan implisit, juga dapat me
- Page 59 and 60: menanyakannya pada beberapa orang.
- Page 61 and 62: 2.4.2 Area-area baru untuk Analisis
- Page 63 and 64: 2.5 Bidang Kinerja V: Evaluasi hasi
- Page 65 and 66:
Bagan 13. Tiga Tahap Pemetaan Hasil
- Page 67 and 68:
kebijakan dengan tujuan untuk membe
- Page 69 and 70:
Bagan 14. Contoh Output ROASumber:
- Page 71 and 72:
Power Point. Karena tidak cukup wak
- Page 73 and 74:
yang sedang berjalan. Perhatian yan
- Page 75 and 76:
9. Kuantifikasi: Apabila diinginkan
- Page 77 and 78:
Matrik-matrik ini dapat diubah menj
- Page 79 and 80:
• Membangun Narasi: Studi-studi E
- Page 81 and 82:
3 Evaluasi Kelembagaan: Beberapa is
- Page 83 and 84:
kondisi organisasi kemsayarakatan (
- Page 85 and 86:
pemantauan dan evaluasi, mungkin da
- Page 87 and 88:
• Menggunakan Pemetaan Hasil (Out
- Page 89 and 90:
• Hubungan yang terikat, dimana s
- Page 91 and 92:
4.4 Cheklist Best Practice untuk le
- Page 93 and 94:
Pemantauan dari dalam biasanya akan
- Page 95 and 96:
apakah evaluasi lainnya diinginkan
- Page 97 and 98:
mereka masing-masing. Namun demikia
- Page 99 and 100:
REFERENSIAcosta, A. and B. Douthwai
- Page 101 and 102:
Earl, S., F. Carden and T. Smutylo
- Page 103 and 104:
Raitzer, D. and R. Lindner (2005)
- Page 105 and 106:
Apendik 1. Contoh-contoh evaluasi k
- Page 107 and 108:
yang dapat diterapkan secara luas d
- Page 109 and 110:
atas tanggapan yang dieproleh dari
- Page 111 and 112:
Dokumen yang terkait:• Wilson, F.
- Page 113 and 114:
Laporan evaluasi akhir mencakup top
- Page 115 and 116:
IFPRILembaga Penelitian Kebijakan M
- Page 117 and 118:
assessment report card (lihat Bagan
- Page 119 and 120:
Apakah kita dapaatmeningkatkankesem