You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
3. Mendaftar kata-kata yang dianggap cocok<br />
Puisi diwarnai oleh ungkapan maupun kiasan. Misalnya, Tuhan, aku telah<br />
berdusta selalu dan menjauh darimu. Kata yang dicetak miring akan terdengar<br />
indah dan memiliki nilai rasa daripada kata penuh salah.<br />
4. Memilih diksi<br />
Diksi atau pilihan kata akan sangat menentukan keindahan dan kebermaknaan<br />
puisi. Kata-kata dalam puisi cenderung konotatif dan kias sehingga akan<br />
memberikan nilai rasa tertentu. Misalnya, Hidupnya yang malang selalu<br />
bermandikan (air mata, peluh, keringat). Kata yang tepat adalah air mata.<br />
5. Menulis puisi<br />
Setelah menentukan tema, suasana, dan diksi, kamu dapat menyusun puisi<br />
secara utuh. Inspirasi yang dapat membantu mengembangkan imajinasimu,<br />
misalnya mimpi, harapan, fantasi, benda, bunga, maupun alam.<br />
Kali ini, cobalah untuk menulis puisi berkaitan dengan keindahan alam. Perhatikan<br />
contoh berikut!<br />
Laut<br />
Amal Hamzah<br />
Berdiri aku di tepi pantai<br />
Memandang lepas ke tengah laut<br />
Ombak pulang memecah berderai<br />
Keribaan pasir rindu berpaut<br />
Ombak datang bergulung-gulung<br />
Balik lagi ke tengah segara<br />
Aku takjub berdiri termangu<br />
Beginilah rupanya permainan masa<br />
Hatiku juga seperti dia<br />
Bergelombang-gelombang memecah pantai<br />
Arus suka beralih duka<br />
Payah mendapat perasaan damai<br />
Dikutip dari Bimbingan Apresiasi Puisi, 1974<br />
Puisi tersebut mengambil tema keindahan laut. Hal tersebut dapat dilihat dari<br />
pemilihan judul dan hal-hal yang tergambar dalam puisi tersebut. Misalnya, ombak<br />
bergulung yang datang ke pantai. Di samping itu, kata berderai dan berpaut menambah<br />
keindahan puisi tersebut.<br />
Kesenian 143