02.07.2013 Views

Dewi - UNS

Dewi - UNS

Dewi - UNS

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

"Itu kan koin uang asing. Mana mungkin saya kasih kembalian pakai uang<br />

asing. Memang saya penipu!" omel Bu Dolmi yang masih jengkel.<br />

"Ooo kalau ini bukan koinmu, ya tidak apa-apa. Tapi kata cucu saya, koin<br />

ini antik dan harganya mahal sekali. Ya sudah. Saya akan simpan saja koin ini,"<br />

kata Nenek itu lalu pergi.<br />

Bu Dolmi sangat kaget. Ia menangis kesal karena sangat teledor.<br />

"Tenang saja Bu. Tuh lihat, ada anak kecil. Kita akan mendapat keuntungan<br />

darinya," bisik Pak Dolmi.<br />

Seorang anak perempuan memakai gelang emas, datang ke warung<br />

mereka."Nak, ayo tukar gelangmu itu dengan lima gelang yang bagus-bagus,"<br />

bujuk Pak Dolmi sambil memamerkan gelang-gelang imitasi yang berkilauan.<br />

Anak perempuan itu sangat gembira. Ia segera melepas gelang emasnya.<br />

Lusi masih ada di situ dan melihat kejadian itu. Ia langsung berteriak,<br />

"Jangan, jangan berikan gelang emasmu! Dia penipu!"<br />

Saat itu, datanglah seorang bapak berseragam polisi. Ia tampak marah<br />

dan merebut gelang emas yang diberikan anak perempuan tadi.<br />

"Berani-beraninya kamu menipu anakku! Ayo, ikut aku ke kantor<br />

polisi!"<br />

Akhirnya Pak Dolmi dan Bu Dolmi dibawa ke kantor polisi. Lusi<br />

mendapatkan kembali liontin peraknya. Ia tidak melepas foto Pak Dolmi<br />

dan Bu Dolmi. "Biar saja untuk sementara foto mereka tetap di dalam<br />

liontin ini. Semoga mereka selalu tidak beruntung dalam menipu orang."<br />

(Diceritakan kembali oleh Eve S.)<br />

Sumber: Bobo No. 03 Tahun XXXV, 26 April 2007<br />

54 Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!