02.07.2013 Views

Dewi - UNS

Dewi - UNS

Dewi - UNS

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Cinta itu memesonakan<br />

Kuharap, cinta kan berdiam di hati kita<br />

Selalu untuk selamanya<br />

Semoga ….<br />

Latihan 9.2<br />

Bernadeth "aya" Nasrani<br />

Puisi pertama mengambil latar suasana pagi hingga malam hari. Penulis atau pelaku<br />

yang digambarkan oleh penyair sebagai Tuhan merasa sedih dengan perilaku manusia yang<br />

melupakan Tuhan. Lalu, apa hubungan antara latar dalam puisi tersebut dengan kehidupan<br />

sosial manusia? Saat ini manusia mulai tidak lagi mempedulikan soal agama atau keimanan.<br />

Manusia cenderung disibukkan dengan kegiatan atau aktivitas sehari-hari. Manusia mulai<br />

menganggap bahwa apa yang diperolehnya merupakan hasil jerih payahnya sendiri, bukan<br />

karena pertolongan Tuhan. Oleh karena itu, manusia tidak lagi mengucapkan syukur kepada<br />

Tuhan lewat doa dan ibadah, bahkan cenderung melupakan Tuhan.<br />

Puisi kedua yang berjudul ”Cinta” mengambil latar suasana hati dan pemikiran penyair<br />

tentang cinta. Hubungan dengan realitas sosial saat ini adalah manusia yang tidak lagi<br />

mencintai dengan tulus. Di masa sekarang ini, cinta merupakan suatu hal yang langka dan<br />

tidak lagi tulus. Seseorang mencintai orang lain bukan karena ketulusan, namun karena<br />

alasan lain, misalnya harta, kekuasaan, kehormatan, atau ketakutan. Masyarakat tidak<br />

lagi memandang cinta sebagai hal yang suci namun sesuatu yang dapat dibeli bahkan<br />

dipermainkan.<br />

Bacalah dua puisi berikut, tuliskan latar dan carilah hubungannya dengan<br />

realitas sosial yang ada!<br />

1. Kata Maaf<br />

ribuan kata terserak di antara namamu<br />

ada kata caci, kata maki, kata benci<br />

namun lebih sering ku menemukan<br />

kata kasih, kata cinta, kata surga<br />

hanya saja kesemuanya bisu<br />

ada satu kata bersuara mengelus ibaku<br />

mencoba bertahan pada air mata<br />

benarkah kau tak pernah mau memaafkan?<br />

mungkin aku harus mengingatkanmu<br />

bahwa aku datang<br />

untuk menjamah perasaanmu<br />

Soerjo Sani, S. (Pada Tepi Hari Itu)<br />

168 Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!