02.07.2013 Views

Dewi - UNS

Dewi - UNS

Dewi - UNS

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Setiba di sekolah, teman-teman Vinna memandanginya dengan geli. Mereka<br />

tertawa sambil menunjuk-nunjuk dirinya. Vinna tak mengerti apa yang ditertawakan<br />

oleh teman-temannya. Vinna cuek saja dan terus berjalan menuju kelasnya. Hari<br />

ini ,ada upacara bendera. Vinna sudah membawa semua perlengkapannya, seperti,<br />

topi, dan dasi. Kukunya pun sudah dipotong rapi kemarin siang oleh Mama.<br />

Seminggu sekali sekolah Vinna selalu mengadakan pemeriksaan sebelum<br />

upacara bendera. Mulai dari kelengkapan atribut sekolah sampai dengan kuku,<br />

rambut, dan baju seragam yang rapi dan bersih.<br />

"Vin, kamu mau sekolah atau mau tidur, sih?" tanya Rendy sambil tertawa<br />

dan terus memandangi Vinna dengan geli.<br />

"Ya sekolah, Ren! Memang kenapa?" Vinna penasaran.<br />

"Lihat, tuh, kepala anjingnya lucu sekali! Ha…ha…ha…" Angga tergelak<br />

melihat Vinna kebingungan.<br />

Vinna menundukkan kepala, mencari ada apa yang salah pada dirinya.<br />

Dengan terkejut ia melihat sepasang kepala anjing yang menghiasi kakinya.<br />

"Ya ampun, aku masih pakai sandal rumah!" seru Vinna. Wajahnya memerah<br />

malu. Aku, kok, tidak sadar tadi, pikirnya jengkel pada dirinya sendiri.<br />

Gara-gara bangun kesiangan dan terburu-buru Vinna jadi malu di sekolah.<br />

Tak mungkin ia mengikuti upacara bendera.<br />

"Lo Vinna, kenapa kamu tidak ikut upacara?" tanya Ibu Arni, guru piket<br />

yang bertugas memeriksa kelas. Vinna hanya diam menunduk. Ia tak sanggup<br />

mengatakan apa-apa pada Bu Arni.<br />

Karena Vinna tidak segera menjawab, Bu Arni pun menghampirinya dan<br />

melihat sandal Vinna.<br />

Bu Arni pun segera mengerti. Untunglah Bu Arni yang baik hati itu mulai<br />

menghibur Vinna.<br />

"Setiap orang memang pernah melakukan kesalahan. Setiap orang pernah lupa.<br />

Tapi alangkah baiknya jika kamu belajar untuk berdisiplin dan mengatur diri sendiri.<br />

Vinna kan sudah kelas enam, harus bisa mandiri."<br />

Vinna hanya mengangguk. Dalam hatinya ia berjanji tidak akan melakukan<br />

kesalahan yang sama lagi. Bu Arni yang baik pun meminjamkan sepasang sepatu<br />

yang ada di ruang BP untuk Vinna, beruntung ukuran sepatu itu pas di kaki Vinna. Ia<br />

pun tak malu lagi mengikuti pelajaran di kelas hari itu.<br />

Sumber: Bobo, No. 05 Tahun XXXV, 10 Mei 2007<br />

Cerita berjudul "Karena Bangun Kesiangan" yang telah kamu baca tersebut, berisi<br />

tentang seorang anak yang terlambat bangun pagi bahkan hampir terlambat sampai ke<br />

sekolah. Penyebabnya adalah karena di malam sebelumnya Vinna bermain PS hingga<br />

larut malam. Oleh karena tergesa-gesa dalam mempersiapkan diri, Vinna lupa<br />

mengganti sandal tidurnya dengan sepatu sekolah. Akibat keteledorannya, Vinna<br />

ditertawakan oleh teman-temannya.<br />

177<br />

Mengenal Sastra 177

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!