Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
2. Berlatih membaca dalam hati (tanpa suara)<br />
Apakah saat membaca kamu masih bersuara? Membaca dengan bersuara<br />
merupakan kebiasaan yang kurang baik, bahkan terkadang dapat mengganggu<br />
orang lain. Misalnya saja kamu membaca di perpustakaan sambil bersuara, orang-orang<br />
yang ada di perpus-takaan itu pasti akan merasa terganggu. Selain akan<br />
mengganggu orang lain, kebiasaan tersebut juga dapat mengurangi konsentrasi<br />
sebab otak kita melakukan empat pekerjaan sekaligus. Keempat pekerjaan itu<br />
adalah membaca, bersuara, mendengar, dan memahami isi bacaan.<br />
Bagaimana cara mengurangi atau bahkan menghilangkan kebiasaan bersuara<br />
saat membaca? Kamu bisa menggerakan bibir saja tanpa mengeluarkan suara.<br />
Dapat juga membaca sambil makan atau mengunyah sesuatu. Namun, dua hal<br />
tersebut harus dilakukan seminimal mungkin agar tidak menjadi kebiasaan yang<br />
tidak baik.<br />
Latihan 3.3<br />
Bacalah bacaan berikut tanpa suara! Hitunglah berapa menit kamu<br />
menyelesaikan bacaan tersebut! Sudahkah mencapai 200 kata per menit?<br />
1. Liontin Lusi<br />
Lusi mempunyai sebuah liontin. Itu pemberian seorang nenek yang<br />
pernah ditolongnya. Nenek itu terjatuh ketika jembatan di atas sungai patah.<br />
Untunglah Lusi ada di situ. Ia melompat ke dalam sungai untuk menolong<br />
si Nenek. Sebagai hadiah, Nenek memberinya liontin itu.<br />
"Kalau kau menaruh foto seseorang di dalam liontin ini, maka nasib<br />
orang itu akan selalu sial, " kata Nenek itu sebelum pergi.<br />
Tentu saja Lusi tidak pernah memasukkan foto siapa pun ke dalam<br />
liontin itu. Ia tidak ingin menyakiti siapa pun. Liontin itu ia simpan di laci<br />
meja riasnya. Suatu hari, Ruth adiknya melihat liontin itu. Ruth suka sekali<br />
berdandan. Ia lalu meminjam liontin itu saat mereka akan pergi ke pasar.<br />
"Kak Lus, aku pinjam liontinmu ya? Aku pakai ke pasar ya?" ujar<br />
Ruth. Lusi mengangguk mengizinkan.<br />
Setibanya di pasar, Lusi sibuk belanja, sesuai daftar belanja dari ibunya.<br />
Hari itu, ibu Lusi menengok Nenek yang sakit. Itu sebabnya Lusi mendapat<br />
tugas belanja. Ruth berjalan-jalan melihat berbagai dagangan di pasar.<br />
Beberapa saat kemudian, Ruth muncul di dekat Lusi dengan wajah<br />
riang.<br />
"Kak, Kak, lihat! Aku menukar liontin tua Kakak, dengan dua liontin<br />
baru ini. Nih, satu buat Kakak, satu buat aku!" kata Ruth gembira.<br />
Lusi memerhatikan kedua liontin itu dengan mata melotot terkejut.<br />
"Astaga Ruth…kamu ditipu! Liontinku terbuat dari perak asli dan<br />
ukirannya antik. Liontin ini cuma imitasi murahan. Kamu dapat di mana<br />
ini?"<br />
"Aduuh…maaf Kak! Itu…aku menukar leontin itu di penjual barang<br />
antik…" kata Ruth penuh penyesalan.<br />
52 Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs