Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Perhatikan contoh alat peraga untuk mendongeng berikut ini!<br />
Ganbar boneka tangan Gambar wayang golek<br />
Simaklah cerita dongeng berikut ini!<br />
Sumber: Dokumen Pribadi Sumber: Dokumen Pribadi<br />
Pedagang yang Budiman<br />
Sera adalah seorang pedagang keliling. Ia ramah dan selalu gembira. Sambil<br />
menyusuri jalan ia menjajakan barang jualannya, "Barang bagus! Barang bagus!<br />
Siapa mau beli? Siapa mau beli?"<br />
Sera senang jika ibu-ibu mau membelikan anak-anak mereka barang yang<br />
bagus. Hatinya puas melihat anak-anak tersenyum bahagia. Suatu hari, saat Sera<br />
sedang menyusuri jalan, ia melihat pedagang keliling lain bernama Taro.<br />
"Pergi Sera!" seru Taro marah. "Ini jalanku! Aku lebih dulu berada di jalan<br />
ini! Kau boleh berdagang di sini setelah aku pergi!"<br />
Sera segera pindah ke jalan lain. Taro mengetuk pintu rumah pertama.<br />
Seorang gadis kecil membuka pintu.<br />
"Oh, Nenek!" katanya. "Maukah Nenek membelikanku sesuatu?"<br />
"Kita tidak punya uang," kata Nenek. "Tapi coba tanya pedagang itu. Apa<br />
dia mau menukar barang yang kamu suka dengan kendi hitam kita?"<br />
Ketika si gadis keluar, ia memperlihatkan kendi hitam pada Taro. Taro<br />
mengamati lalu membuat goresan kecil pada kendi itu. Ia sangat terkejut, ternyata<br />
kendi hitam itu terbuat dari emas. Timbul ide liciknya. Wanita tua ini tidak tahu<br />
kendinya terbuat dari emas. Akan kukatakan kendi ini jelek. Lantas aku pergi.<br />
Nanti aku kembali dan membelinya dengan harga yang sangat murah. Begitu<br />
pikir Taro. Lalu ia berkata,<br />
"Kendi ini tidak bagus!" Setelah mengembalikan kendi pada gadis, ia segera<br />
pergi.<br />
Tak lama kemudian, Sera melewati jalan itu. "Barang bagus!" serunya. "Siapa<br />
mau beli? Siapa mau beli?"<br />
Saat gadis kecil itu melihat Sera, ia berkata, "Nenek, boleh aku bertanya ke<br />
pedagang itu? Mungkin dia mau menukar barang yang kubutuhkan dengan kendi<br />
ini…"<br />
Dongeng 71