02.07.2013 Views

Dewi - UNS

Dewi - UNS

Dewi - UNS

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Keindahan puisi selain terletak pada syair-syairnya juga terletak dari cara<br />

membacanya. Puisi dengan kata-kata yang indah tidak akan terlihat indah jika dibaca<br />

secara asal. Puisi yang kata-katanya terkesan biasa saja, akan terdengar sangat indah<br />

apabila orang yang membaca puisi itu bisa membaca dan mendeklamasikannya. Lalu,<br />

bagaimana cara membaca puisi yang baik? Beberapa hal yang perlu dilakukan ketika<br />

kamu membaca puisi, antara lain:<br />

1. pahami isinya dan bacakan sesuai tema puisi tersebut,<br />

2. lafalkan tiap kata dengan jelas,<br />

3. berikan penekanan pada kata-kata tertentu (intonasi),<br />

4. apabila membawa naskah atau teks, pandangan mata jangan hanya tertuju pada naskah,<br />

usahakan pandangan mata tertuju ke depan atau melihat pendengar,<br />

5. jangan terlihat gemetar dan gugup,<br />

6. apabila diperlukan, gunakanlah gaya tetapi jangan berlebihan,<br />

7. jangan tergesa-gesa saat membaca, berikan jeda pada tiap baris,<br />

8. bacalah puisi tersebut dengan penuh perasaan, bayangkan bahwa kamu benar-benar<br />

mengalami kisah yang diceritakan puisi tersebut,<br />

9. jangan monoton, maksudnya jangan membacanya dengan suara keras terus, sesekali<br />

bacalah dengan suara lembut.<br />

Apakah kamu juga suka membaca puisi? Puisi apa yang sering kamu baca? Sekarang<br />

waktunya kamu membaca puisi. Pilihlah satu dari puisi-puisi berikut ini dan bacakan dengan<br />

indah di depan kelas. Apabila kamu merasa kesulitan, minta tolonglah kepada kakak atau<br />

gurumu untuk membantumu! Buatlah teman-temanmu terpukau dengan penampilanmu!<br />

1. Saat sepi datang<br />

Merasuk menjelma menghampiri<br />

Relung kalbuku bergetar<br />

Menyeret anganku mengembara<br />

Tertegun terpaku<br />

Ku tersudut dalam kegelisahan rasa<br />

Gelapnya nurani angkuh menyapa<br />

Membelai sunyi sepi sendiriku<br />

Sakiti raga memenjara jiwa<br />

Pabila ego dipaksakan<br />

Keangkuhan diri dipertahankan<br />

Prasangka 'kan hadir membayangi<br />

Mencabik koyakkan rasa hati<br />

Tancapkan luka di kedalaman batin<br />

Hingga akhirnya kacaukan segalanya<br />

Tanpa bisa temukan jawab<br />

Ingin ku mampu<br />

Menghapus duga prasangka<br />

Yang datang mendera<br />

173<br />

Mengenal Sastra 173

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!