Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Lalu minum teh yang menyenangkan tiba. Seperti biasa, keempat teman<br />
Nona Maple berkumpul. Nona Maple menceritakan apa yang menimpa cangkircangkir<br />
kesayangannya. "Oh, beruntung sekali cangkir-cangkir itu tidak pecah!"<br />
seru nona Teapot diikuti ketiga teman yang lain.<br />
"Ooo, ini bukan cangkir yang biasa aku gunakan!" seru Nona Teapot<br />
nyaring." Lihat! Warna birunya tidak sama. Tidak seperti warna langit di musim<br />
panas. Perhatikan juga cangkir-cangkir kalian. Apa ada perbedaan?"<br />
Nyonya Graham, Nona Maple, Nyonya Rickety, dan Nyonya Lovely<br />
memerhatikan cangkir mereka masing-masing. Cangkir kuning warnanya sedikit<br />
muda, yang warna merah, mendekati ungu, yang hijau terlalu gelap. Cangkir<br />
yang warna oranye memiliki sedikit bintik putih.<br />
"Cangkir-cangkirmu telah tertukar, Maple!" ujar Nyonya Graham.<br />
Keesokan harinya, Nona Maple kembali menemui Tuan Wickedy. Ia<br />
menjelaskan bahwa cangkir-cangkirnya telah tertukar. Namun…<br />
"Itu cangkir-cangkir yang sama dengan yang nona berikan pada saya," ujar<br />
Tuan Wickedy tidak mau mengaku.<br />
Nona Maple pun pulang. Namun, sebelumnya sekilas ia melihat<br />
cangkir-cangkirnya berada di atas rak keramik antik, dengan tulisan 'dijual'.<br />
Nona Maple menceritakan kejadian itu pada Nyonya Graham. "Tuan<br />
Wickedy telah menukar cangkir-cangkirmu. Kita harus menukarnya kembali,"<br />
jawab Nyonya Graham. Ia mendapat ide untuk menukar cangkir-cangkir itu<br />
kembali tanpa setahu Tuan Wickedy.<br />
Rencana pun dijalankan. Selasa pagi, Nona Teapot datang berkunjung<br />
ke toko keramik. Ia melihat-lihat isi toko lalu mengajak Tuan Wickedy<br />
berbasa-basi sebentar. Saat itu, Nyonya Graham menyelinap menuju rak<br />
keramik antik. Ia memasukkan cangkir biru dan kuning ke dalam keranjang<br />
belanjaannya. Lalu meletakkan yang palsu di rak.<br />
Setelah Nona Teapot pulang, giliran Nyonya Graham mengajak Tuan<br />
Wickedy bergosip. Pada saat itu, Nyonya Lovely menukar cangkir hijau<br />
dan oranye, yang asli ia masukkan dalam tas rajutannya. Lalu berganti<br />
lagi, Nyonya Lovely berusaha membuat sibuk Tuan Wickedy. Sementara<br />
Nyonya Rickety menukar cangkir merah dan tekonya. Akhirnya, semua<br />
cangkir antik Nona Maple bisa kembali.<br />
Beberapa hari kemudian, Tuan Cerloved datang dan bermaksud<br />
membeli cangkir-cangkir antik itu dengan harga yang sangat tinggi. Tuan<br />
Wickedy sangat senang. Ia segera memberikan cangkir-cangkir itu pada<br />
Tuan Cerloved.<br />
"Hah!" seru Tuan Cerloved tiba-tiba, yang membuat Tuan Wickedy<br />
kaget.<br />
56 Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs