02.07.2013 Views

Dewi - UNS

Dewi - UNS

Dewi - UNS

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Lusi dan Ruth segera mendatangi warung si penjual barang antik. Berbagai<br />

barang jualannya berjejer di atas meja. Di tenda warung tertulis, "BARANG<br />

ANTIK ASLI KOLEKSI PAK DOLMI"<br />

Pak Dolmi adalah pria berhidung bengkok, bermata licik. Ia menolak saat<br />

Lusi meminta untuk menukar kembali dua liontin itu dengan liontin miliknya.<br />

"Yang sudah dibeli tidak bisa dikembalikan!" kata Pak Dolmi sinis.<br />

Ruth menangis meraung-raung karena menyesal. Ia tidak mau pulang walau<br />

Lusi membujuknya.<br />

Pak Dolmi memberikan liontin itu pada istrinya<br />

"Ha...ha...ha..., pasti kamu habis menipu orang. Aku taruh foto kita berdua<br />

ya, di sini," kata Bu Dolmi yang juga sama liciknya. Ia lalu memasang foto, ia<br />

bersama suaminya di dalam liontin itu.<br />

Tak lama kemudian, datang beberapa pembeli ke warung itu.<br />

"Vas bunga ini asli buatan Italia. Lihat ada tulisan 'Made in Italy' kata Pak<br />

Dolmi. Sementara itu, Bu Dolmi melayani pembeli yang ingin membeli payung<br />

antik berlukis Jepang.<br />

Saat Bu Dolmi menarik payung dari tempatnya, ujung payung menyodok<br />

atap tenda. Sisa air hujan yang tertampung di atap tenda, tumpah mengguyur<br />

Pak Dolmi yang sedang memegang vas tadi. Tulisan 'Made in Italy' di vas itu<br />

langsung luntur.<br />

"Penipu! Vas ini cuma keramik biasa!" marah bapak yang ingin membeli<br />

vas. Ibu pembeli payung juga ikut-ikutan marah dan tidak jadi membeli.<br />

"Cepat keringkan dirimu, Dolmi. Biar aku yang jaga warung!" omel Bu<br />

Dolmi. Namun mereka terkejut saat melihat seekor kucing di belakang mereka.<br />

"Bu, kucing itu memakan ikan belanjaanmu!" teriak Pak Dolmi panik.<br />

Bu Dolmi sangat marah. Ia meraih salah satu vas bunga di meja jualannya.<br />

"Kucing pencuri! Rasakan ini!" marah Bu Dolmi sambil mengangkat vas itu<br />

tinggi-tinggi.<br />

"Jangaan…" teriak Pak Dolmi panik.<br />

Namun terlambat. PRAAAANG…<br />

Vas bunga itu melayang dan jatuh pecah di lantai.<br />

Kucing itu lari ketakutan. Bu Dolmi tertawa girang .<br />

"Hahaha…aku menakut-nakuti kucing itu dengan vas palsu.<br />

Pak Dolmi hampir pingsan karena lemas. "Palsu?"<br />

"Ooooh… vas itu asli, Bu. Itu satu-satunya vas asli buatan Italia di warung<br />

kita ini!"<br />

Saat seorang nenek datang membawa koin. "Tadi pagi saya membeli teko.<br />

Ibu memberi koin ini sebagai kembalian. Apa ibu tidak salah memberi kembalian?"<br />

kata Nenek itu.<br />

Budi Pekerti 53

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!