02.07.2013 Views

IPS (Ratna)

IPS (Ratna)

IPS (Ratna)

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Black Cyan 111 111<br />

Perekonomian barter merupakan suatu sistem kegiatan<br />

ekonomi masyarakat di mana kegiatan produksi<br />

dan perdagangan masih sangat sederhana,<br />

kegiatan tukar-menukar masih terbatas dan jual<br />

beli dilakukan dengan tukar-menukar barang.<br />

Dalam kenyataannya perekonominan barter<br />

menghadapi banyak kesulitan yang dapat menghambat<br />

perkembangan perekonomian. Kesulitankesulitan<br />

perekonomian barter adalah sebagai<br />

berikut.<br />

Kesulitan menemukan kehendak ganda yang selaras<br />

(double coincidence of wants)<br />

Di dalam perdagangan barter diperlukan kehendak<br />

yang selaras. Artinya, setiap orang yang<br />

ingin mengadakan tukar-menukar barang dengan<br />

orang lain harus memiliki barang yang<br />

diinginkan pihak lain dan mencari barang pihak<br />

lain. Kehendak ganda tersebut secara kebetulan<br />

dapat terjadi, tetapi untuk menemukan<br />

keinginan ganda ini ternyata tidak mudah.<br />

Harga atau nilai sukar ditentukan<br />

Dalam perekonomian barter, cara menentukan<br />

harga atau nilai suatu barang harus ditentukan<br />

pada barang tersebut. Beras dan baju mempunyai<br />

harga atau nilai tukar. Permasalahan yang<br />

muncul adalah berapa kg beras dapat ditukarkan<br />

untuk mendapatkan sebuah baju? Hal demikian<br />

ini sulit ditentukan, sehingga ditemui<br />

kesulitan untuk menentukan harga atau nilai<br />

beras dan baju.<br />

Pilihan pembeli dibatasi<br />

Dalam perdagangan yang dilakukan secara barter,<br />

pihak pembeli terikat pada syarat-syarat<br />

yang ditentukan pihak lain yang memiliki barang<br />

yang diinginkannya. Misalnya, A hanya<br />

ingin menukarkan sebagian hasilnya, yaitu 100<br />

kg gandum. Sedangkan B yang mencari gandum<br />

mempunyai sapi yang harus ditukar dengan<br />

500 kg gandum. Dalam keadaan seperti ini A<br />

dapat memilih membatalkan pertukaran atau<br />

menukar 500 kg gandum dengan sapi.<br />

Sumber: http://www.banjarmasin.post<br />

Gambar 4.1.2 Orang melakukan barter (tukar menukar<br />

barang) untuk memenuhi kebutuhannya.<br />

Bab 4 - Lembaga Keuangan dan Perdagangan Internasional<br />

Pembayaran secara kredit sulit dilaksanakan<br />

Jual beli secara kredit yang akan dibayar dengan<br />

barang sulit dilaksanakan, karena kesulitan<br />

menentukan jenis barang yang akan digunakan<br />

untuk pembayaran. Di samping itu juga akan<br />

timbul masalah mutu atau kualitas barang yang<br />

akan digunakan untuk pembayaran.<br />

Kesulitan mengangkut dan menyimpan<br />

Transaksi perdagangan secara barter akan menimbulkan<br />

masalah sehubungan dengan penyediaan<br />

barang-barang dalam jumlah besar. Di<br />

samping itu, menyimpan barang dalam jumlah<br />

banyak akan menimbulkan risiko. Penyimpanan<br />

barang memerlukan tempat dan biaya yang<br />

besar pula.<br />

b. b. Alat Alat pertukaran pertukaran berupa berupa barang<br />

barang<br />

Adanya berbagai macam kesulitan dalam perekonomian<br />

barter, menyebabkan masyarakat menetapkan<br />

benda atau barang sebagai alat perantara<br />

dalam pertukaran. Bangsa Mesir kuno dahulu, memakai<br />

gelang dan cincin sebagai uang. Inggris kuno<br />

dan negara-negara lainnya memakai potongan besi.<br />

Sedangkan bangsa Indian di Amerika menggunakan<br />

tiram sebagai uang.<br />

Pertukaran langsung barang dengan barang ternyata<br />

menghadapi banyak kesulitan. Oleh karena<br />

itu, diperlukan barang perantara yang dapat memudahkan<br />

pertukaran.<br />

c. c. Alat Alat pertukaran pertukaran berupa berupa uang uang uang logam<br />

logam<br />

Di antara barang-barang yang dipakai sebagai<br />

alat tukar, hanya logam mulia yang paling banyak<br />

dipakai sebagai alat tukar, karena logam mulia (emas<br />

dan perak) memenuhi syarat sebagai berikut.<br />

Diterima umum, karena berguna dan berharga.<br />

Tahan lama, dapat disimpan lama tanpa mengurangi<br />

nilainya.<br />

Mudah dibawa, karena mengandung nilai besar<br />

dalam kuantitas atau volume kecil.<br />

Mudah dibagi tanpa mengurangi nilainya atau<br />

menimbulkan kerugian.<br />

Kualitasnya mudah dikontrol, sehingga nilainya<br />

bisa dipastikan.<br />

Jumlahnya terbatas.<br />

Bersifat homogen (serba sama).<br />

Tidak mudah dipalsu.<br />

Pada awalnya logam dipotong-potong dan ditimbang<br />

serta ditentukan kadarnya untuk menentukan<br />

nilainya. Karena hal itu merepotkan, lambat<br />

laun para raja atau penguasa setempat mulai menempa<br />

uang. Lama-kelamaan potongan logam diberi<br />

bentuk tertentu (biasanya kepingan). Pada<br />

kepingan itu diberi cap resmi sebagai jaminan berat<br />

dan kadarnya atau gambar (raja, ”the sovereign”) dan<br />

111

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!