02.07.2013 Views

IPS (Ratna)

IPS (Ratna)

IPS (Ratna)

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX<br />

Banyak ahli sosiologi maupun ahli antropologi<br />

memberikan arti atau makna perubahan sosial<br />

secara berbeda. Robert Morrison MacIver, misalnya,<br />

berpendapat bahwa perubahan sosial adalah perubahan<br />

dalam bidang hubungan sosial atau perubahan terhadap<br />

keseimbangan dalam hubungan sosial tersebut (dikutip<br />

dari http://www.answers. com/topic/robertmorrison-maciver).<br />

Hubungan sosial di sini dimaksudkan sebagai<br />

relasi antarindividu dengan masyarakat maupun<br />

antarkelompok sosial yang satu dengan kelompok<br />

sosial lainnya dalam sebuah masyarakat. Misalnya,<br />

dua puluh tahun lalu masyarakat di desa A<br />

adalah petani. Hubungan antaranggota masyarakat<br />

bersifat kekeluargaan. Semangat gotong royong<br />

pun masih tinggi.<br />

Desa A tersebut sekarang telah berubah menjadi<br />

kawasan industri. Hubungan antaranggota masyarakat<br />

pun bersifat instrumental. Artinya, orang<br />

berhubungan dengan orang lain sejauh orang lain<br />

memberi dia keuntungan ekonomi. Di sini hubungan<br />

antarindividu dengan masyarakat maupun kelompok<br />

sosial yang satu dengan kelompok sosial<br />

yang lainnya mengalami perubahan. Tidak ada lagi<br />

keseimbangan dan kesetaraan dalam hubungan<br />

sosial, karena perbedaan status ekonomi, kedudukan<br />

sosial, dan sebagainya. Inilah yang dimaksud<br />

dengan perubahan sosial menurut MacIver.<br />

Sementara itu, Selo Soemardjan berpendapat<br />

bahwa perubahan sosial adalah semua perubahan<br />

yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan<br />

dalam suatu masyarakat,di mana perubahan<br />

tersebut memengaruhi sistem sosialnya. Perubahan<br />

sosial yang dimaksud mencakup nilai-nilai dan<br />

pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok<br />

dalam masyarakat (Lih. Perubahan Sosial Yogyakarta,<br />

Gadja Mada University Press, 1981).<br />

Selo Soemardjan memahami perubahan sosial<br />

terjadi dalam seluruh kehidupan manusia, baik<br />

menyangkut nilai yang menjadi patokan hidup<br />

maupun perilaku manusia itu sendiri. Coba<br />

perhatikan Gambar Pembuka di halaman 85 buku<br />

ini. Apa yang bisa kamu katakan mengenai gambar<br />

itu? Gambar itu memotret satu bagian dari<br />

perubahan sosial, yakni perubahan pada sarana<br />

transportasi. Sekarang orang bepergian naik bis<br />

kota atau sepeda motor. Beberapa dekade lalu orang<br />

masih menggunakan dokar. Perubahan sosial<br />

semacam ini sekaligus memengaruhi perubahan<br />

nilai dan perilaku. Dapatkah kamu menyebut<br />

perubahan perilaku apa saja yang dapat timbul<br />

karena terjadinya perubahan sosial di bidang<br />

transportasi ini?<br />

Perubahan sosial dapat terjadi karena proses imitasi<br />

kebudayaan. Generasi muda melakukan imitasi<br />

terhadap apa saja yang ada dalam kebudayaan ge-<br />

86<br />

nerasi tua. Karena proses imitasi ini hanya dilakukan<br />

dengan cara meniru bentuk-bentuk yang dianggap<br />

perlu, bentuk kebudayaan yang dihasilkan<br />

hanya sedikit berbeda dari kebudayaan sebelumnya.<br />

Dalam hal ini, terjadi proses perubahan yang<br />

berlangsung secara lambat namun pasti. Perubahan<br />

itu baru dapat diketahui setelah jangka waktu<br />

yang cukup lama, dalam bentuk proses pe-warisan<br />

kebudayaan yang tidak sempurna. Dalam peristiwa<br />

itu ada unsur-unsur kebudayaan yang tidak<br />

terwariskan. Unsur-unsur ini biasanya berisi halhal<br />

yang dianggap tidak mempunyai nilai penting<br />

bagi generasi pewarisnya.<br />

Konsekuensi yang timbul akibat terjadinya<br />

perubahan sosial tidak selalu sama. Ada perubahan<br />

sosial yang mempunyai dampak kecil dan kurang<br />

berarti. Ada juga perubahan sosial yang mempunyai<br />

dampak besar. Contoh perubahan yang<br />

mempunyai dampak kecil ialah perubahan mode<br />

pakaian dan mode rambut. Perubahan dalam bidang<br />

mode tidak berpengaruh terhadap bidang politik,<br />

hukum, dan sebagainya. Contoh perubahan<br />

yang berdampak besar ialah Revolusi Industri. Revolusi<br />

Industri selain mengubah cara menghasilkan<br />

barang-barang industri juga mengubah sendisendi<br />

kehidupan masyarakat. Revolusi Industri<br />

memunculkan imperialisme modern.<br />

Ada juga dampak perubahan sosial yang muncul<br />

secara lambat dan bertahap, misalnya program<br />

Keluarga Berencana (KB) di Indonesia. Perubahan<br />

yang diharapkan dari program ini adalah masyarakat<br />

memiliki kesadaran untuk membentuk keluarga<br />

kecil sejahtera. Perilaku yang diharapkan itu<br />

baru terbentuk dalam waktu yang lama, karena<br />

menyangkut nilai dan pola berpikir yang telah tertanam<br />

dalam masyarakat, misalnya “banyak anak<br />

banyak rezeki.” Nilai dan pola berpikir itu tertanam<br />

kuat pada masa lampau dan didukung oleh tradisi.<br />

3.1.2 Penyebab Perubahan<br />

Sosial-Budaya<br />

Penyebab perubahan sosial dan kebudayaan<br />

dapat bersumber dari masyarakat itu sendiri. Ada<br />

juga yang berasal dari luar. Penyebab perubahan<br />

dari dalam kebudayaan itu sendiri disebut faktor<br />

intern. Penyebab perubahan dari luar kebudayaan<br />

itu sendiri disebut faktor ekstern.<br />

A. Faktor intern<br />

Ada beberapa faktor intern yang dapat menyebabkan<br />

terjadinya perubahan sosial budaya. Faktor-faktor<br />

itu antara lain faktor demografi, pertentangan<br />

antargolongan dalam masyarakat sendiri,<br />

pemberontakan atau revolusi, dan penemuan baru.<br />

Black Cyan 86

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!