Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX<br />
Gambar 1.2.11 Belanda menyerah tanpa syarat kepada<br />
Jepang di Kalijati pada tanggal 8 Maret 1942.<br />
pertemuan itu, Belanda menyerah tanpa syarat kepada<br />
Jepang.<br />
Dengan demikian, secara resmi masa penjajahan<br />
Belanda di Indonesia berakhir. Jepang berkuasa<br />
di Indonesia. Bukan kemerdekaan dan kesejahteraan<br />
yang didapat bangsa Indonesia. Situasi penjajahan<br />
tidak berubah. Hanya kini yang menjajah<br />
Indonesia adalah Jepang.<br />
B. Jepang menduduki Indonesia<br />
Secara umum, Asia sangat potensial bagi kepentingan<br />
perindustrian Jepang. Selain memiliki kandungan<br />
sumber daya alam yang sangat kaya, Asia<br />
juga mempunyai penduduk yang sangat banyak.<br />
Ketika Jepang mulai membangun industri di negaranya,<br />
kawasan Asia umumnya telah menjadi<br />
daerah jajahan negara-negara Eropa. Kita sudah<br />
melihat bahwa Indonesia adalah salah satu negara<br />
yang diincar Jepang.<br />
a. a. Tujuan Tujuan Tujuan pendudukan pendudukan Jepang<br />
Jepang<br />
Suatu negara menjajah bangsa atau negara lain<br />
tentu ada sebabnya. Tujuan utama pendudukan<br />
Jepang atas Indonesia adalah:<br />
Menjadikan Indonesia sebagai daerah penghasil<br />
dan penyuplai bahan mentah dan bahan bakar<br />
bagi kepentingan industri Jepang.<br />
Menjadikan Indonesia sebagai tempat pemasaran<br />
hasil industri Jepang. Indonesia dijadikan<br />
tempat pemasaran hasil industri Jepang karena<br />
jumlah penduduk Indonesia sangat banyak.<br />
Menjadikan Indonesia sebagai tempat untuk<br />
mendapatkan tenaga buruh yang banyak dengan<br />
upah yang relatif murah.<br />
Ambisi Jepang yang begitu besar untuk mendapatkan<br />
Indonesia mengharuskan Jepang menciptakan<br />
berbagai strategi untuk menarik simpati<br />
rakyat dan pemimpin Indonesia. Propaganda Jepang<br />
yang cukup menarik simpati rakyat Indonesia<br />
adalah sebagai berikut.<br />
Jepang adalah “saudara tua” bagi bangsabangsa<br />
di Asia dan berjanji membebaskan Asia<br />
dari penindasan bangsa Barat.<br />
26<br />
sumber: Sejarah Nasional Indonesia, Jilid VI.<br />
Jepang memperkenalkan semboyan “Gerakan<br />
Tiga A”: Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindung<br />
Asia, dan Jepang Cahaya Asia.<br />
Jepang menjanjikan kemudahan bagi bangsa<br />
Indonesia, seperti janji menunaikan ibadah haji,<br />
menjual barang dengan harga murah.<br />
Selain itu, pada awal kedatangannya, Jepang<br />
menunjukkan sikap yang menarik simpati bangsa<br />
Indonesia. Jepang memperkenankan pengibaran<br />
bendera merah putih bersama bendera Jepang.<br />
Rakyat Indonesia boleh menyanyikan lagu “Indonesia<br />
Raya” bersama lagu kebangsaan Jepang “Kimigayo”.<br />
b. b. Pemerintahan Pemerintahan sementara<br />
sementara<br />
Dengan menyerahnya Belanda kepada Jepang<br />
(8 Maret 1942), berakhirlah pemerintahan Belanda<br />
di Indonesia. Dengan resmi ditegakkan pemerintahan<br />
Jepang di Indonesia. Indonesia memasuki<br />
periode baru, yaitu periode pendudukan militer Jepang.<br />
Berbeda dengan zaman Hindia Belanda dimana<br />
hanya ada satu pemerintahan sipil, pada<br />
zaman Jepang Indonesia diperintah oleh tiga pemerintahan<br />
militer. Struktur pemerintahan militer<br />
Jepang itu adalah sebagai berikut.<br />
Pemerintahan militer Angkatan Darat (Tentara<br />
Keduapuluh lima) untuk Sumatera dengan pusatnya<br />
di Bukittinggi.<br />
Pemerintahan militer Angkatan Darat (Tentara<br />
Keenambelas) untuk Jawa-Madura dengan pusatnya<br />
di Jakarta.<br />
Pemerintahan militer Angkatan Laut (Armada<br />
Selatan Kedua) untuk daerah Sulawesi, Kalimantan,<br />
dan Maluku dengan pusatnya di Makasar.<br />
Segala kekuasaan yang dulu di tangan Gubernur<br />
Jenderal, sekarang dipegang oleh panglima<br />
tentara Jepang di Jawa. Sementara itu, pemerintah<br />
militer Jepang tetap menggunakan aparat pemerintahan<br />
sipil yang lama beserta pegawainya. Tindakan<br />
Jepang ini dimaksudkan agar pemerintahan<br />
dapat berjalan terus dan kekacauan dapat dicegah.<br />
Hanya saja, pemimpin pemerintahan dipegang<br />
tentara Jepang, baik di pusat maupun di daerah.<br />
Sumber: Ensiklopedi Nasional Indonesia 16: 305<br />
Gambar 1.2.12<br />
Peta pembagian daerah pemerintahan militer Jepang di<br />
Indonesia pada zaman pendudukan Jepang (1942-1945).<br />
Black 26