You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX<br />
5.1.5 Pola dan Bentuk Objek<br />
Geografi Sesuai<br />
Bentang Alam<br />
Setelah membaca peta secara teliti, melalui interpretasi/penafsiran,<br />
kalian dapat mengetahui pola<br />
dan bentuk objek geografi. Dari sebuah peta dapat<br />
dibuat interpretasi terhadap berbagai kenampakan<br />
fisik (bentang alam). Baik itu sebagai kenampakan<br />
fisik semata maupun sebagai objek yang berhubungan<br />
dengan kehidupan manusia.<br />
Beberapa interpretasi misalnya pola iklim, pola<br />
aktivitas manusia, pola persebaran flora dan<br />
fauna, dan lain-lain.<br />
A. Pola iklim<br />
Iklim dipengaruhi terutama oleh letak astronomis<br />
(lintang tempat) dan kondisi fisik dan keadaan<br />
alam wilayah, seperti relief daratan (ketinggian<br />
tempat), luas daratan, juga jarak/posisi daratan terhadap<br />
laut. Coba ingatlah kembali yang pernah<br />
kalian pelajari di kelas VII.<br />
Berdasarkan letak lintang suatu tempat yang<br />
terbaca pada peta, dapat diperkirakan iklim yang<br />
dimiliki. Pengelompokan iklim menurut lintang<br />
tempat disebutkan sebagai berikut.<br />
Daerah antara 0 - 23,5 LU/LS adalah wilayah<br />
beriklim tropis, mengalami 2 musim.<br />
Daerah antara 23,5 - 35 LU/LS adalah wilayah<br />
beriklim subtropis.<br />
Daerah antara 35 - 65,5 LU/LS adalah wilayah<br />
beriklim sedang yang mengalami 4 musim.<br />
Daerah antara 66,5 - 90 LU/LS adalah wilayah<br />
beriklim dingin/kutub/arktik, mengalami<br />
dingin sepanjang tahun.<br />
Nah, jika pada peta terbaca letak lintang suatu<br />
tempat, maka dapat diperkirakan iklimnya. Misalnya<br />
suatu tempat berada daerah lintang 40 –<br />
45 LU, tentu dapat diperkirakan bahwa daerah<br />
itu beriklim sedang.<br />
Seperti disebut sebelumnya iklim tempat juga<br />
dipengaruhi faktor fisik lain. Artinya, selain pengaruh<br />
iklim akibat letak lintang, suatu daerah juga<br />
mengalami kondisi iklim akibat pengaruh fisik.<br />
Pembagian iklim menurut kondisi fisik adalah:<br />
Iklim kontinental/benua, dialami oleh wilayah<br />
di daratan tengah benua jauh dari pengaruh<br />
lautan. Kondisi iklinya mempengaruhi adanya<br />
daerah gurun.<br />
Ikim lautan, dialami oleh daerah yang dikelilingi<br />
oleh lautan. Cirinya penguapan tinggi<br />
sehingga curah hujan tinggi.<br />
Iklim ugahari, dialami oleh wilayah dataran<br />
tinggi. Cirinya perbedaan suhu siang dan malam<br />
tinggi.<br />
160<br />
Iklim pegunungan, dialami oleh wilayah pegunungan).<br />
Cirinya udara sejuk, intensitas hujan<br />
sering, terutam ahujan orografis.<br />
sumber: Indonesia, Untaian Manikam di Khatulistiwa,<br />
Gambar 5.1.12<br />
Wilayah gurun dipengaruhi oleh iklim kontinental.<br />
B. Pola aktivitas manusia<br />
Dari bentang alam yang terbaca melalui peta,<br />
jenis/bentuk kegiatan manusia di wilayah tersebut<br />
juga dapat diinterpretasikan.<br />
Misalnya, pola kehidupan masyarakat dapat<br />
diperkirakan berdasarkan ketinggian tempat. Kehidupan<br />
manusia di dataran rendah (dalam peta daerah<br />
ini diberi warna hijau) lebih dinamis dibandingkan<br />
kehidupan di daerah yang lebih tinggi (dalam peta<br />
daerah ini diberi warna cokelat, cokelat tua atau ungu<br />
kehitaman hingga putih).<br />
a. Daerah pantai<br />
Daerah pantai dalam peta diberi warna hijau<br />
muda. Di wilayah pesisir/pantai ini umumnya dijumpai<br />
kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan<br />
kelautan. Sebagai contoh:<br />
penangkapan ikan di laut;<br />
pembudidayaan ikan air payau;<br />
usaha tambak udang;<br />
pusat-pusat pelelangan ikan; dan sebagainya.<br />
Gambar 5.1.13 Gambaran pola aktivitas manusia di<br />
wilayah dataran rendah pesisir atau daerah pantai.<br />
sumber: Majalah Tempo, 2002<br />
Black Cyan 160 160