20.09.2013 Views

MERAPI TAK PERNAH INGKAR JANJI

MERAPI TAK PERNAH INGKAR JANJI

MERAPI TAK PERNAH INGKAR JANJI

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Foto: Eka Arios<br />

satu hari sejak status Merapi awas, erupsi yang<br />

mematikan terjadi.<br />

Foto: Raditya Djati<br />

3 KONDISI BANGUNAN. Beginilah kondisi pasca erupsi SDN<br />

Pangukrejo, Cangkriman, Sleman - Yogjakarta.<br />

Ketidakpercayaan publik dan banyak pemangku<br />

kepentingan soal ancaman erupsi Merapi yang lebih<br />

besar itu, menurut Eko, disebabkan perubahan energi<br />

erupsi Merapi 2010 lalu berbeda dengan kelaziman.<br />

Awan panas, ujarnya, biasanya meluncur ke arah barat<br />

yaitu Kabupaten Magelang. Terjangan wedhus gembel,<br />

biasanya, paling jauh hungga 12 km. “12 km saja<br />

sudah jarang. Jadi kalau diperingatkan, luncuran awan<br />

panas akan lebih jauh dari itu, orang tidak percaya.<br />

Bukan salah tidak percaya, karena kecenderungannya<br />

memang seperi itu,” ujar Eko.<br />

Menurut Eko, kesulitan terbesar justru untuk<br />

mengevakuasi warga yang berada pada kawasan<br />

rawan bencana (KRB) Merapi I. Kecenderungannya,<br />

kata dia, warga pada kawasan tersebut menganggap<br />

wilayah tempat tinggalnya tidak akan terkena awan<br />

panas yang dibawa dari puncak Merapi. “Perubahan<br />

erupsi yang cepat tidak dapat dipahami dengan<br />

baik, terutama oleh orang tinggal di tempat aman.<br />

Masyarakat di KRB Merapi I berpikir, tempatnya<br />

tinggal akan aman, paling parah hanya terkena lahar<br />

dingin saja,” katanya.<br />

Di Kabupaten Sleman, KRB Merapi I mencakup<br />

wilayah seluas kurang lebih 1.371 hektar . Daerah<br />

yang termasuk dalam KRB Merapi I di kabupaten itu<br />

adalah Kecamatan Tempel, Pakem, Ngaglik, Mlati,<br />

Depok, Ngemplak, Cangkringan, Kalasan, Prambanan,<br />

dan Berbah.<br />

Dia menegaskan, seharusnya pengetahuan<br />

yang baik akan mitigasi diimbangi pula dengan<br />

pengetahuan, pemahaman, penyadaran dan dan<br />

pengambilan respon yang baik atas peringatan dini<br />

bencana. “Pertimbangannya sering bermacammacam.<br />

Mulai memikirkan nasib barang-barangnya,<br />

atau gejalanya hanya akan sama dengan yang terjadi<br />

pada Merapi di tahun 1994, 1997, 2001, 2006,”<br />

lanjutnya.<br />

Ketika erupsi Merapi mencapai 17 km dari pundak<br />

Merapi, barulah warga dan pemerintah percaya<br />

pada amukan sang gunung. “Orang sudah terpana,<br />

maka ada kesadaran. Sayangnya kesadaran itu tidak<br />

tumbuh dari awal,” pungkasnya.<br />

Vulkanolog UPN itu menilai wajar penilaian<br />

banyak pihak tersebut yang akhirnya juga membuat<br />

pemda dan DPRD setempat tidak siap, terutama<br />

dalam hal menyiapkan tempat pengungsian. Rencana<br />

kontinjensi 2009 yang dimiliki Badan Penanggulangan<br />

Bencana Daerah (BPBD) dan Pemda Sleman<br />

menyatakan, awan panas khas Merapi hanya akan<br />

BELAJAR DARI ERUPSI <strong>MERAPI</strong> 2010<br />

13

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!