MERAPI TAK PERNAH INGKAR JANJI

Recommendations

Info

SMONG Budaya Yang Menyelamatkan Teks & Foto FATWA FADILLAH SYAIR di samping adalah penggalan dari syair nyanyian atau disebut nandong dalam bahasa lokal. Nandong ini telah mampu menyelamatkan masyarakat di Pulau Simeulue dari terjangan tsunami pada Desember 2004 silam. Hanya tujuh orang warga Simeule yang menjadi korban, bandingkan dengan sekitar 250 ribu warga yang meninggal di Nanggroe Aceh Darussalam. Secara turun temurun syair nandong ini disampaikan sebagai lagu pengantar tidur bagi anak-anak sehingga menjadi memori kolektif yang terus terbangun sampai saat ini. 3 Pulau Simeulue. Berada kurang lebih 150 km dari lepas pantai barat Aceh, Kabupaten Simeulue berdiri tegar di Samudera Indonesia. Kabupaten Simeulue merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat sejak tahun 1999. Smong atau lebih dikenal dengan tsunami, hadir di kehidupan masyarakat Simeulue sejak tahun 1907. Kendati demikian, sebelum itu smong pernah terjadi untuk pertama kalinya pada tahun 1883 dan selanjutnya pada 1907. Tsunami 1907 itu disinyalir terjadi akibat adanya pergerakan lempeng Indo- Australia dan lempeng Eurasia. 3 EVAKUASI PASCA GEMPA. Suasana yang sempat terekam pada saat evakuasi warga Simeulue pasca gempa 2004 yang lalu. SMONG BUDAYA YANG MENYELAMATKAN 37
38 ZERORISK • Vol. 01 • Agustus 2012 Kearifan Lokal Berdasarkan catatan sejarah, pada Jumat 14 Januari 1907, masyarakat di daerah Salur Kecamatan Teupah Selatan merasakan adanya guncangan gempa yang cukup kuat. Ketika itu, mereka sedang menunaikan ibadah shalat Jumat. Sesaat setelah gempa terjadi, terlihat air laut surut. Masyarakat berduyun-duyun berlari ke arah pantai untuk mengambil ikan yang menggelapar-gelepar. Dalam hitungan menit, air laut yang tadinya surut kembali dalam wujud gelombang besar. Masyarakat yang sedang sibuk mengambil ikan di pantai sontak terkejut dan berusaha untuk berlari menghindari daerah pantai. Akan tetapi, kecepatan masyarakat berlari tak mampu mengimbangi kecepatan gelombang smong yang datang. Korban nyawa, kehancuran bangunan dan kehilangan harta bencana tak dapat terelakkan. Setelah kejadian tahun 1907 tersebut, Simeulue masih terus dilanda gempa bumi dengan skala yang beragam. Masyarakat yang masih trauma dengan kejadian tersebut, kemudian mengembangkan cerita pengalaman 1907 secara lisan sebagai smong. Ada yang disampaikan melalui nafi-nafi/nasihat dan nandong (syair/buai). Smong dalam bahasa lokal Pulau Simeulue berarti imbauan agar segera lari ke arah bukit setelah gempa karena sebentar lagi air laut naik atau pasang. Warga Pulau Simeulue 2 BEKAS TSUNAMI 2004. Pemandangan di salah satu sudut pantai di Simeulue. sangat paham dengan istilah smong walaupun jarak antardesa berjauhan. Ini dihasilkan dari sebuah proses sosialisasi yang menjunjung asas kekerabatan di Pulau Simeulue. Kewaspadaan pun terbangun. “Saya mendapatkan cerita (baca smong) dari kakek saya saat waktu senggang dan berkumpul dengan keluarga. Saya masih kecil ketika itu,” tutur Arsin, seorang nelayan yang tinggal di Desa Bunon, Kecamatan Simeulue Timur. “Saya melanjutkan cerita smong kembali kepada anak-anak saya. Saya sendiri belum mengetahui apa itu smong yang disebut sebagai tsunami. Saya belum pernah mengalaminya hingga kejadian tahun 2004 lalu. Namun saya percaya apa yang telah dikatakan oleh kakek dan ayah saya tentang hal ini adalah benar,” tambah Arsin. Mulai dari kakek, nenek, ayah, ibu menceritakan kepada cucu dan anak-anaknya pada waktu senggang atau menjelang tidur. Cerita lisan turun-temurun tersebut tidak hanya sekadar menjelaskan tentang sejarah kedahsyatan gelombang smong ketika itu. Nasihat terkait gejala-gejala alam yang mendahului sebelum smong dan apa yang harus dilakukan ketika gempa terjadi juga disampaikan. Memori kolektif terbangun selama hampir seratus tahun. Akhirnya, smong menjadi kata sandi yang dipahami bersama oleh seluruh penduduk di Pulau
Page 1 and 2: Wawancara Khusus: Margareta Wahlstr
Page 3 and 4: 4 ZERORISK • Vol. 01 • Agustus
Page 7 and 8: 8 8 ZERORISK • Vol. Vol. 01 • A
Page 13 and 14: 14 ZERORISK • Vol. Vol. 01 • Ag
Page 35: 36 ZERORISK • Vol. 01 • Agustus
Page 87 and 88:
88 ZERORISK • Vol. 01 • Agustus
Page 89 and 90:
Page 91 and 92:
Page 93:
Page 96 and 97:
4 KORBAN LETUSAN MERAPI. Para relaw
show all

MERAPI TAK PERNAH INGKAR JANJI

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?