MERAPI TAK PERNAH INGKAR JANJI
MERAPI TAK PERNAH INGKAR JANJI
MERAPI TAK PERNAH INGKAR JANJI
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
64 ZERORISK • Vol. Vol. 01 • Agustus 2012 2012<br />
Gagasan<br />
KRT ADIKOESOEMO PRASETYO:<br />
‘PEMASARAN’ INFORMASI<br />
KEBENCANAAN DAN<br />
PENGURANGAN RISIKO<br />
BENCANA<br />
BENCANA letusan Merapi memberikan pelajaran berharga kepada kita tentang<br />
pentingnya koordinasi dan sistem komunikasi informasi bencana yang dapat<br />
diandalkan. Absennya kedua faktor tersebut menjadi penyebab banyaknya<br />
korban yang jatuh saat bencana ini melanda pada 2010. Bagaimana seharusnya<br />
sistem informasi yang ideal untuk mengurangi risiko bencana? Berikut wawancara<br />
ZeroRisk dengan Pengarah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) KRT<br />
Adikoesoemo Prasetyo.<br />
Teks & Foto EKA ARIOS<br />
Berdasar pengalaman, seperti saat erupsi Merapi, salah satu kendala<br />
terbesar penanganan bencana adalah koordinasi. Tidak jelas siapa melakukan<br />
apa. Sistem informasi kebencanaan itu idealnya seperti apa?<br />
Informasi kebencanaan memang bisa dibuat sesempurna mungkin sepanjang<br />
posisi pelakunya itu jelas. Faktanya, tidak jelas (pelakunya). Dalam pembuatan<br />
jaring komunikasi itu yang sangat menentukan adalah hubungan langsung<br />
pemegang kebijakan atau pengambil keputusan itu. Sepanjang itu tidak bisa<br />
ditentukan, kita repot. Akhirnya malah terjebak di situ.<br />
Misalnya Merapi. Dalam Merapi, Sultan (Gubernur Daerah Istimewa<br />
Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X), Badan Nasional Penanggulangan<br />
Bencana (BNPB) atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),<br />
mempunyai otoritas sendiri. Warga menuruti perintah BNPB terpaksa mau,<br />
tapi kalau Sultan yang perintahkan pasti patuh. Jadi, pemegang otoritas juga<br />
mempengaruhi bagaimana memegang jaring komunikasi.<br />
Kalau persoalan teknologi mudah. Dengan interoperable system yang bisa<br />
mengadopsi semua teknologi dari yang kuno sampai yang modern, tidak<br />
masalah. Semua informasi dapat disampaikan dan diterima dalam kondisi sesulit<br />
apa pun.