20.09.2013 Views

MERAPI TAK PERNAH INGKAR JANJI

MERAPI TAK PERNAH INGKAR JANJI

MERAPI TAK PERNAH INGKAR JANJI

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

48 ZERORISK • Vol. 01 • Agustus 2012<br />

Sosok<br />

“Untuk apa sih melakukan pelatihan, belum tentu<br />

bencananya datang,” ujar Sugeng menirukan<br />

tanggapan masyarakat atas dorongannya untuk<br />

melakukan pelatihan kesiapsiagaan bencana.<br />

Apabila sebelumnya program pengurangan risiko<br />

bencana tidak pernah muncul di benak kebanyakan<br />

orang, kini program pengurangan risiko bencana<br />

dinilai sebagai pemborosan. Masyarakat masih<br />

menilai, bencana dapat dihadapi dengan tanggap<br />

darurat. Menurutnya, dalam banyak pelaksanaan<br />

mitigasi, pekerjaan mitigasi dimulai saat orang<br />

kena bencana dan bukan sebelumnya. Tak ayal, jika<br />

kemudian upayanya menyosialisasikan pengurangan<br />

risiko bencana dinilai banyak pihak sebagai pekerjaan<br />

4 Ir. Sugeng Triutomo foto bersama dengan Ms. Margareta<br />

Wahlstrom dan para Penggiat Forum Pengurangan Risiko<br />

Bencana Provinsi DIY.<br />

konyol. “Biasanya orang baru sadar kalau sudah kena<br />

bencana,” katanya.<br />

Namun ia tidak menganggap aneh tanggapan<br />

tersebut. Menurutnya, penilaian tersebut lahir<br />

karena orang tidak paham mengenai risiko bencana<br />

yang siap menerkamnya kapan saja. Karenanya<br />

tugas negara dan komunitas sipil adalah memberi<br />

gambaran kepada masyarakat soal bahaya bencana<br />

yang mengancamnya. Harus disosialisasikan pula<br />

peta bencana.<br />

Berkat upaya dan kerja keras Sugeng, kini<br />

masyarakat dan pemerintah semakin hirau<br />

atas pengurangan risiko bencana. Kalau dulu<br />

pengetahuan masyarakat soal mitigasi bencana

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!