1990-1999. Dekade tersebut menunjukkan bahwa, meskipun ada penurunan jumlah orang yang tewas, jumlah bencana dan kerugian ekonomi meningkat. Kerugian semacam itu umumnya disebabkan tiadanya strategi pengurangan bencana yang koheren dari lembaga-lembaga internasional dan regional, pemerintah, dan para pengambil keputusan, serta tiadanya pengembangan budaya pencegahan di antara masyarakat luas. Buku ini terutama ditujukan bagi para praktisi sebagai panduan dan referensi. Bagaimana kita dapat terus mengembangkan budaya pencegahan. Keputusan-keputusan manusia bisa meningkatkan atau mengurangi kerentanan terhadap ancaman bencana alam. Pengalaman memberi pelajaran. Berkembang pula teknologi untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak bencana – sensor satelit yang bisa membaca tanda-tanda penting yang menunjukkan aktivitas gunung api, pergeseran seismik, atau runtuhnya lereng bukit berharihari atau bahkan berminggu-minggu sebelum malapetaka terjadi, atau telemetri yang dapat memantau peningkatan kelembaban tanah dalam sebuah aliran sungai yang dapat berfungsi sebagai peringatan akan adanya banjir mendadak di daerah hilir. Selain itu, tinjauan ini melihat bagaimana masyarakat mengorganisasikan diri mereka sendiri, komunitas berinteraksi satu sama lain, pihak berwenang di tingkat lokal dan nasional merespons tantangan dan ancaman alam. Dipaparkan pula berbagai kepentingan, berbagai sikap yang selalu berubah, dan jaringan para aktor yang harus digerakkan untuk mengurangi risiko dan mencegah bencana. Strategi yang berbeda dituntut oleh kondisi manusia dan lingkungan yang berbeda-beda. Namun, secara universal, strategi pengurangan risiko bencana apapun menuntut - yang pertama dan terutama - kemauan politik. Komitmen ini harus dihubungkan dengan perencanaan pembangunan dan aksi berkelanjutan di tingkat nasional dan lokal. Di sisi lain, diharapkan terbentuk masyarakat aman yang telah belajar hidup bersama dan dari tanah mereka. Strategi-strategi pengurangan bencana hanya berhasil jika pemerintah dan warga negara paham bahwa sebuah bencana alam bukanlah diakibatkan suatu kekuatan dewa, tetapi kegagalan dalam berpikir dan bukti bahwa mereka mengabaikan tanggung jawab mereka sendiri. SAT Sebaiknya Anda Tahu • Judul Buku: Hidup Akrab dengan Bencana: Sebuah Tinjauan Global Tentang Inisiatif-Inisiatif Pengurangan Risiko Bencana (Jilid Pertama) • Judul Asli: Living with Risk: A Global Review of Disaster Reduction Initiaives (ISDR, 2006) • Pengarang: Bastian Affeltranger, dkk. • Penerbit: MPBI • Tahun Terbit: 2007 • Jumlah Halaman: xxxviii + 380 hal. Dua jilid Dalam versi aslinya “Living with Risk”, hanya ada satu jilid buku. Versi bahasa Indonesia yang diterbitkan Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) menjadi dua jilid. Pembagian ini dilakukan supaya buku tidak terlalu tebal. Untuk diketahui bahwa buku versi asli diterbitkan Sekretariat International Strategy for Disaster Reduction (ISDR) sebelum terjadinya gempa dan tsunami pada 26 Desember 2004. Dengan demikian dapat dipahami bila contoh-contoh upaya penanggulangan bencana di Indonesia sangatlah sedikit. Dalam Jilid Pertama buku ini hanya ada satu contoh dari Indonesia, yaitu kasus banjir di Bandung (hal. 334-335). Dua kabupaten di Bandung yang rentan banjir dipilih sebagai ujicoba penanganan banjir dengan melibatkan Asian Disaster Reduction Center (ADRC), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan komunitas setempat. Para pihak duduk bersama membahas faktor-faktor khusus yang dapat meningkatkan kapasitas komunitas untuk hidup dengan risiko. Sebagai hasilnya, penduduk setempat mengusulkan langkah-langkah seperti perbaikan jalan, tanggul perlindungan, dan definisi yang lebih baik tentang jalur air alami untuk mengurangi risiko di masa mendatang. Beragam pengalaman dalam publikasi ini, seperti disampaikan Sekretaris Jenderal PBB 1997-2006, Kofi A. Annan dalam prakata buku ini, diharapkan membuat semua terlibat dalam upaya membangun komunitas dan negara bangsa yang berdaya tahan di planet kita yang penuh bahaya ini. BUKU BABON PENGURANGAN RISIKO BENCANA GLOBAL 91
92 ZERORISK • Vol. 01 • Agustus 2012 Galeri