20.09.2013 Views

MERAPI TAK PERNAH INGKAR JANJI

MERAPI TAK PERNAH INGKAR JANJI

MERAPI TAK PERNAH INGKAR JANJI

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

18 ZERORISK • Vol. 01 • Agustus 2012<br />

Liputan Utama<br />

2006 awan panas mengarah selatan disebabkan<br />

bukaan kawah Merapi ke arah Selatan. Pergerakan<br />

awan panas pun tidak terlalu jauh karena awan<br />

panas bergerak paling jauh 6 km dari puncak Merapi.<br />

“Manusia tidak sadar, bahwa kita bagian dari alam.<br />

Kita yang harus mengikuti kehendak alam, bukan<br />

alam mengikuti kehendak kita,” papar Surono.<br />

Disampaikannya, alam memiliki rumus dan<br />

perilakunya sendiri yang diatur Sang Pencipta.<br />

“Ilmu pengetahuan dan teknologi hanya melakukan<br />

pendekatan dari data berupa sinyal dari alam. Tidak<br />

ada kejadian alam, tanpa diberi tanda-tanda awal<br />

yang dapat dibaca para ahli,” ujarnya.<br />

Hal yang sama disampaikan Eko. Dia mengatakan,<br />

hal yang tidak kalah penting yaitu berada di tempat<br />

yang tepat pada waktu yang tepat dan melakukan<br />

hal yang tepat. “Empan papan, empan waktu (tepat<br />

tempat, tepat waktu). Jangan lagi menyepelekan<br />

ancaman Merapi,” tegas Eko<br />

Ia menegaskan, informasi vulkanologi dari<br />

BPPTK dan BMKG harus disampaikan dengan benar<br />

kepada masyarakat. Di sisi lain, masyarakat pun<br />

harus mengambil tindakan yang tepat. “Bukan hanya<br />

mengerti, mengetahui, menyadari dan memahami,<br />

tapi juga harus bisa melakukan apa yang dibutuhkan<br />

Merapi. Yang dibutuhkan Merapi adalah orang<br />

selamat,” katanya.<br />

Rehabilitasi dan<br />

Rekondisi<br />

Eko menuturkan,<br />

hal lain yang patut<br />

juga disyukuri adalah<br />

upaya rehabilitasi dan<br />

1 MUSEUM MINI. Salah<br />

satu rumah Ryan di Dusun<br />

Petung, Cangkringan, DIY yang<br />

kini berubah menjadi sebuah<br />

museum mini. Saksi keganasan<br />

bencana erupsi Merapi 2010<br />

yang lalu.<br />

rekondisi, baik yang dilakukan pemerintah maupun<br />

lembaga non-pemerintah. Menurut Eko, pengelolaan<br />

rehabilitasi dan rekondisi pasca erupsi Merapi saat ini<br />

lebih baik dibandingkan dengan bencana lain.<br />

Bagi setiap keluarga disiapkan hunian sementara<br />

(huntara) dan hunian tetap (huntap). Di huntara itulah<br />

warga bisa tinggal setelah mereka meninggalkan<br />

barak pengungsian. Meski demikian, tambah Eko,<br />

saat ini masih terdapat masalah perbedaan dalam<br />

ukuran dan kualitas huntara yang dimiliki masingmasing<br />

keluarga.<br />

Perbedaan itu bisa disebabkan beberapa faktor.<br />

Faktor pertama bisa saja huntara dengan kualitas<br />

yang lebih baik memang didanai oleh dua pendana,<br />

yaitu pemerintah dan swasta. Sedangkan huntara<br />

dengan kualitas lebih buruk biasanya hanya didanai<br />

pemerintah yaitu sebesar Rp6,8 juta.<br />

Ia menuturkan, perbedaan pengadaan huntap<br />

juga terdapat di tingkat provinsi. Pemprov Jawa<br />

Tengah hanya memberi uang kepada warga untuk<br />

mendirikan huntap. Sementara Pemprov DIY juga<br />

menyiapkan lahan yang akan didirikan huntap di<br />

samping uang untuk pembangunan huntap.<br />

Kemungkinan lainnya, ujar Eko, huntara<br />

berkualitas baik dibangun dari dana yang sepenuhnya<br />

dialirkan tanpa dikorupsi. “Yang jelek ini biasanya<br />

akibat dananya sudah dipotong, dikorup,” ungkapnya.<br />

Foto: Eka Arios

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!