MERAPI TAK PERNAH INGKAR JANJI
MERAPI TAK PERNAH INGKAR JANJI
MERAPI TAK PERNAH INGKAR JANJI
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
80 ZERORISK • Vol. 01 • Agustus 2012<br />
Solusi<br />
hukum untuk membentuk lembaga penanggulangan<br />
bencana secara tersendiri untuk tingkat kabupaten<br />
dan kota, entah itu berbentuk badan, dinas, kantor,<br />
inspektorat ataupun lembaga teknis lainnya.<br />
Pasal 25 UU 24/2007 berbunyi: “Ketentuan<br />
lebih lanjut mengenai pembentukan, fungsi,<br />
tugas, struktur organisasi, dan tata kerja Badan<br />
Penanggulangan Bencana Daerah diatur dengan<br />
Peraturan Daerah.” Ini menjelaskan bahwa<br />
pembentukan BPBD diatur dengan Perda, bukan<br />
melalui Permendagri 46/2008.<br />
Jadi bagaimana? Kalau mengenai organisasi dan<br />
tata kerja, BPBD mesti mengacu pada PP 41/2007,<br />
tapi PP 41/2007 itu tidak menyebut lembaga yang<br />
mengurusi penanggulangan bencana. Apakah PP<br />
41/2007 harus direvisi?<br />
Membentuk BPBD<br />
Tujuan Permendagri 46/2008 adalah untuk<br />
tertib administrasi, standardisasi organisasi dan<br />
tata kerja BPBD. Sedangkan tujuan Perka BNPB<br />
3/2008 adalah member acuan bagi pemerintah<br />
daerah dalam membentuk BPBD dan mekanisme<br />
penyelenggaraannya.<br />
BPBD adalah lembaga perangkat daerah<br />
dan mesti mengikuti tata aturan Kemendagri.<br />
Di sini perangkat daerah adalah lembaga yang<br />
membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan<br />
Pemerintahan Daerah. Sebelum ini sudah terbit<br />
PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan<br />
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan<br />
Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah<br />
Kabupaten/Kota; dan PP No 41 Tahun 2007 tentang<br />
Organisasi Perangkat Daerah sebagai acuan<br />
pembentukan dan pengurusan lembaga perangkat<br />
daerah, dan BPBD tentu saja mesti mengacu pada