20.09.2013 Views

MERAPI TAK PERNAH INGKAR JANJI

MERAPI TAK PERNAH INGKAR JANJI

MERAPI TAK PERNAH INGKAR JANJI

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

3 Ir. Sugeng Triutomo menerima Sertificate dari Ms. Anita Dwyr<br />

Perwakilan AIFDR.<br />

dengan pengurangan bencana. Barulah sejak<br />

2000, saat United Nation Office for Disaster Risk<br />

Reduction (UNISDR) dibentuk, langkah-langkah<br />

pengurangan risiko bencana mulai didengungkan<br />

di setiap kesempatan topik kebencanaan. “Jadi<br />

momentumnya pas. UNISDR dibentuk 2000, saya<br />

mulai bergabung dengan Kemenkokesra juga 2000,”<br />

ungkap dia.<br />

Ketepatan momentum itu membuatnya<br />

mengikuti terus setiap perkembangan, isu, kebijakankebijakan<br />

dan konsep-konsep baru mengenai<br />

kebencanaan.<br />

Mendirikan MPBI<br />

Tidak banyaknya orang berkecimpung di bidang<br />

kebencanaan menyebabkan ruang sosial bagi aktivis<br />

kebencanaan lebih sempit dibanding bidang lain.<br />

Penggiat-penggiat kebencanaan yang ditemui<br />

Sugeng biasanya adalah orang-orang yang sama<br />

yang pernah dia temui juga sebelumnya.<br />

Karena seringnya pelaksanaan kegiatan bersama<br />

itu, para aktivis ini akhirnya membentuk komunitas<br />

yang memfokuskan diri pada penanganan bencana.<br />

Komunitas itu semakin sering mengadakan kegiatan<br />

kesiapsiagaan bencana, mulai dari diskusi, seminar,<br />

pelatihan hingga workshop kebencanaan yang<br />

banyak dilakukan pada periode 2000 hingga 2002.<br />

Kegiatan-kegiatan itu yang menurutnya menjadi cikal<br />

bakal pembentukan Masyarakat Penanggulangan<br />

Bencana Indonesia (MPBI). “Jadi selain bertugas<br />

di kantor Kemenkokesra, saya juga membentuk<br />

komunitas kelembagaan di bidang kebencanaan,”<br />

katanya.<br />

MPBI merupakan forum pertemuan semua<br />

pemangku kepentingan kebencanaan baik<br />

pemerintah maupun non-pemerintah yang berdiri<br />

pada 3 Maret 2003. Sugeng kemudian didaulat<br />

menjadi Ketua Dewan Presidium MPBI periode<br />

pertama. Selang tiga tahun mengetuai forum itu,<br />

ia kembali dipercayakan menjadi Ketua Dewan<br />

Presidium pada 2006.<br />

Meski enam tahun menjabat Ketua Dewan<br />

Presidium MPBI, Sugeng tidak mengabaikan<br />

pekerjaannya di lembaga pemerintah. Dia malah<br />

merasa kedua perannya itu saling melengkapi.<br />

“Tugas saya di pemerintahan waktu itu bertugas<br />

sebagai asisten deputi, kemudian juga Kepala Biro<br />

Mitigasi di Bakornas. Ini sangat mendukung tugastugas,”<br />

ungkapnya.<br />

Sayangnya, pada periode itu, penanggulangan<br />

bencana belum jadi isu yang menarik. Belum ada<br />

program berkesinambungan untuk menanggulangi<br />

bencana. Hal itu membuat konsep yang ada dalam<br />

benaknya tidak bersambut karena anggaran untuk<br />

membuat gagasannya terwujud pun tidak tersedia.<br />

Penanggulan bencana kala itu berarti tanggap<br />

darurat dan pelaksanaan program rehabilitasi<br />

dan rekonstruksi. “Susah sekali. Penanggulangan<br />

bencana itu di mata birokrasi hanya dilakukan kalau<br />

terjadi bencana,” keluhnya mengingat masa awal<br />

2000-an itu.<br />

Sugeng mengakui, jangankan dulu sebelum<br />

bencana besar merengggut ratusan ribu nyawa,<br />

hingga kini pun pengurangan risiko bencana masih<br />

menjadi hal yang abnormal bagi masyarakat.<br />

PERJUANGAN MEMAHAMKAN MITIGASI BENCANA<br />

47

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!