05.05.2015 Views

Laporan Situasi Hak Asasi Manusia di Indonesia Tahun ... - Elsam

Laporan Situasi Hak Asasi Manusia di Indonesia Tahun ... - Elsam

Laporan Situasi Hak Asasi Manusia di Indonesia Tahun ... - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Dari Diagram 6 terlihat bahwa persebaran keja<strong>di</strong>an selama tahun 2012, Provinsi Sumatera Utara<br />

merupakan daerah paling banyak terja<strong>di</strong> penyiksaan, yakni sebanyak 12 kasus. Selanjutnya <strong>di</strong><br />

Jawa Timur sebanyak 7 kasus, serta 6 kasus terja<strong>di</strong> <strong>di</strong> Jawa Tengah dan Jawa Barat.<br />

Mengenai latar belakang korban kejahatan penyiksaan, jika <strong>di</strong>lihat dari jenis tindak pidananya<br />

paling banyak adalah para pelaku pencurian, yakni kendaraan bermotor, barang elektronik,<br />

pencopet, dan pencurian barang lainnya dengan persentase mencapai 27% dari seluruh kasus<br />

yang tercatat ELSAM. Selanjutnya <strong>di</strong>ikuti para pelaku narkoba dengan persentase 17%.<br />

Kemu<strong>di</strong>an sebanyak 10% korban kejahatan penyiksaan tidak jelas menja<strong>di</strong> tersangka tindak<br />

pidana apa, dan 10% lainnya merupakan korban salah tangkap, namun tetap menja<strong>di</strong> korban<br />

penyiksaan. Jika <strong>di</strong>lihat secara keseluruhan, korban kejahatan penyiksaan <strong>di</strong> ruang intergosi,<br />

tahanan, Lapas dan Rutan merupakan para pelaku tindak pidana kelas “teri”, misalnya para<br />

pelaku pencurian yang menja<strong>di</strong> korban penyiksaan, beberapa <strong>di</strong> antaranya memang mencuri<br />

kendaraan bermotor (mobil), namun lebih banyak adalah pencuri barang elektronik, motor, dsb.<br />

Diagram 7. Tindakan penyiksaan berdasar pada kasusnya<br />

Utang piutang; 1<br />

Perusakan; 2<br />

Pencari suaka; 1<br />

Penadahan; 2<br />

Penggelapan; 2<br />

Kepemilikan senjata; 2<br />

Uang palsu; 2<br />

Pemerkosaan; 2<br />

Perju<strong>di</strong>an; 2<br />

Perdagangan manusia; 1<br />

Penganiayaan; 3<br />

Penembakan; 1<br />

Perkelahian; 1<br />

Tapol; 1<br />

Pembunuhan; 4<br />

KDRT; 1<br />

Pembunuhan berencana;<br />

1<br />

Terorisme; 1<br />

Pengeroyokan ; 1<br />

Pencurian; 22<br />

Narkoba; 14<br />

Salah tangkap; 8<br />

Tidak jelas; 8<br />

Sebagai institusi yang memiliki kewenangan memaksa dalam penegakan hukum, tak jarang<br />

Kepolisian melakukan penyimpangan dengan melanggar prosedur tetap (protap)-nya. Seperti,<br />

ketika melakukan penangkapan terhadap orang yang <strong>di</strong>duga melakukan tindak pidana, cara-cara<br />

kekerasan selalu <strong>di</strong>kedepankan. Tatkala nyata-nyata salah tangkap, aparat Kepolisian yang<br />

melakukannya tak mendapat hukuman setimpal. Bahkan menganggapnya sebagai hal yang<br />

wajar, dan <strong>di</strong>tutup kasusnya dengan memberikan ganti rugi atau permohonan maaf.<br />

Misalnya dalam dua kasus salah tangkap yang korbannya pun mengalami penyiksaan. Di<br />

Banjarmasin, pada 1 Agustus 2012, oknum Polda Kalsel menangkap Supian alias Epeh dan<br />

20

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!