Laporan Situasi Hak Asasi Manusia di Indonesia Tahun ... - Elsam
Laporan Situasi Hak Asasi Manusia di Indonesia Tahun ... - Elsam
Laporan Situasi Hak Asasi Manusia di Indonesia Tahun ... - Elsam
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
selanjutnya oleh Komnas HAM <strong>di</strong>serahkan ke DPR untuk proses seleksi akhir. Dalam proses<br />
seleksi <strong>di</strong> DPR, proses fit and proper test <strong>di</strong>lakukan dengan proses penulisan makalah, masukan<br />
dari publik, dan wawancara.<br />
Proses seleksi yang <strong>di</strong>lakukan oleh Pansel, <strong>di</strong> satu sisi patut untuk dapresiasi, namun <strong>di</strong> sisi yang<br />
lain telah memunculkan sejumlah persoalan. Proses yang sangat ketat dan lama, membuat pihak<br />
yang selama ini <strong>di</strong>akui kiprahnya <strong>di</strong> bidang penegakan HAM ragu-ragu untuk ikut mendaftar.<br />
Selain itu, juga pelibatan DPR dalam proses seleksi <strong>di</strong> tahap akhir. Berdasar pengalaman<br />
sebelumnya (pemilihan komisioner Komnas HAM periode 2007-2012), sejumlah nama yang<br />
<strong>di</strong>kenal ‘mumpuni’ dalam bidang penegakan HAM tidak terpilih saat proses pemilihan <strong>di</strong> tingkat<br />
DPR.<br />
Pada Juni 2012, Pansel menyelesaikan tugasnya dengan menetapkan 30 nama terpilih.<br />
Selanjutnya, Komnas HAM menyerahkan nama-nama tersebut ke DPR untuk <strong>di</strong>pilih. Data dari<br />
Pansel menyebutkan, ke-30 nama tersebut <strong>di</strong>saring dari 366 pendaftar. Di tahap penyaringan<br />
pertama, sebanyak 276 calon <strong>di</strong>nyatakan lolos seleksi administrasi. Di tahap kedua, menja<strong>di</strong> 120<br />
calon, dan tahap ketiga 60 orang. Setelah itu <strong>di</strong>saring menja<strong>di</strong> 30 nama, yang selanjutnya oleh<br />
Komnas HAM <strong>di</strong>serahkan ke DPR. Kemu<strong>di</strong>an DPR menentukan jumlah dan nama-nama yang<br />
akan <strong>di</strong>pilih menja<strong>di</strong> komisioner Komnas HAM periode 2012-2017. Seharusnya, pada akhir<br />
Agustus 2012 DPR sudah menetapkan komisioner Komnas HAM yang baru, namun mengalami<br />
penundaan hingga 22 Oktober 2012.<br />
Jika <strong>di</strong>ban<strong>di</strong>ngkan dengan proses seleksi komisioner Komnas HAM periode 2007-2012 lalu,<br />
tampak bila saat ini aktivis NGO/LSM mendominasi dalam pendaftaran calon, <strong>di</strong>ikuti oleh<br />
dosen/guru, mantan pejabat kepemerintahan, dan sejumlah profesi lainnya seperti advokat,<br />
dokter, notaris, dll. 112 Meski ada peningkatan jumlah, namun komposisi laki-laki dan perempuan<br />
masih belum berimbang baik selama proses seleksi hingga terpilihnya komisioner. Terja<strong>di</strong><br />
peningkatan jumlah perempuan pada proses pemilihan kali ini, <strong>di</strong> mana pada tahun 2007<br />
komposisi pendaftar perempuan hanya 31 orang dari 178 pendaftar, sementara untuk tahun 2012<br />
terdapat 36 pendaftar dari 276 pendaftar. Komposisi komisioner perempuan yang terpilih juga<br />
meningkat, <strong>di</strong> mana sekarang terpilih 4 (empat) komisioner perempuan untuk periode 2012-<br />
2017, lebih banyak bila <strong>di</strong>ban<strong>di</strong>ngkan dalam proses seleksi <strong>di</strong> tahun 2007, yang hanya ada 1<br />
komisioner perempuan.<br />
112 Selain LSM/Ormas, advokat, dan dosen, profesi lainnya yang mendaftar adalah se anggota KOMNAS HAM<br />
periode 2007-2012, Staff KOMNAS HAM, dan Notaris, mantan PNS/Pejabat Negara, Rohaniawan hingga<br />
dokter. Untuk lengkapnya dapat <strong>di</strong>lihat <strong>di</strong> http://komnasham.go.id/component/content/article/66-hot-news/1494-<br />
pengumuman-kelulusan-seleksi-administrasi-penerimaan-calon-anggota-komnas-ham-periode-2012-2017,<br />
<strong>di</strong>akses pada 5 Januari 2013.<br />
63